WARNAJEMBAR.COM – Harga minyak mentah telah menurun setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat keputusan untuk menunda tarif impor dari Kanada dan Meksiko semasa satu bulan. Keputusan ini mempunyai mempengaruhi langsung pada pasar minyak, mengingat kedua negara adalah pemasok utama minyak mentah ke Amerika Serikat. Minyak mentah Texas Intermediate (WTI) Barat turun 1% menjadi $ 72,41 consistent with barel, dengan analisis teknis memperlihatkan tren bearish yang berkelanjutan.
Dalam hal geopolitik, Kanada dan Meksiko sependapat untuk meningkatkan proteksi perbatasan dalam menanggapi tuntutan Trump mengenai imigrasi dan penyelundupan narkoba. Sebagai imbalannya, Amerika Serikat menunda tarif 25% ke Kanada, termasuk 10% tarif impor energi. Tetapi, analis memperingatkan bahwa Kanada tetap rentan terhadap ketidakpastian perdagangan jika sepertinya tidak secepatnya memperluas pasar ekspornya di luar Amerika Serikat.
Selain itu, Gedung Putih mengkonfirmasi rencana Trump untuk berbicara dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, sebab penerapan tarif baru adalah 10% untuk barang impor dari Cina. Kebijakan ini meningkatkan kekhawatiran inflasi di Amerika Serikat dan memengaruhi prospek tingkat bunga Fed. Disisi berbeda, OPEC+ membuat keputusan untuk tetap dalam peningkatan produksi yang direncanakan dari April, meski demikian ada tekanan dari Amerika Serikat untuk meningkatkan pasokan.
Investor sekarang menunggu knowledge stok minyak Amerika Serikat sampai 31 Januari, yang diharapkan memperlihatkan peningkatan pasokan minyak mentah. Dengan kombinasi faktor mendasar dan teknis, harga minyak masih di bawah tekanan, berpotensi turun menjadi $ 70 consistent with barel jika tren bearish berlanjut. Tetapi, jika ada dorongan pembelian yang kuat, harga bisa diperbaiki sampai $ 75 consistent with barel.
Sumber: Vritimes
(Tagstotranslate) Harga minyak
Source link
