[ad_1]
WARNAJEMBAR.COM – Investigasi terkait dengan dugaan penjualan bahan baku yang mengandung bijih nikel oleh PT WKM Lanjutkan. Direktorat Investigasi Kriminal Polisi Maluku Utara telah memeriksa beberapa saksi, termasuk pihak -pihak dari lembaga -lembaga terkait. Masyarakat semakin mendesak bahwa proses investigasi dilakukan dengan serius dan transparan, mengingat penemuan perbedaan dalam kewajiban perusahaan.
Desakan bahwa penyelidikan berjalan cepat datang dari praktisi hukum di Maluku Utara, Abdullah Ismail, yang meminta polisi regional Maluku Utara untuk menangani kasus ini dengan ketegasan. Menurutnya, penyelidikan harus segera dilakukan tanpa kecuali agar kejelasan bisa disampaikan secepatnya. Direktur Investigasi Kriminal Umum, Kombes Pol. Edy Wahyu Susilo, menyatakan bahwa penyelidikan telah mulai menemukan titik terang, dengan sejumlah saksi memberikan informasi.
Dalam penyelidikan lebih lanjut, Edy menyampaikan bahwa saksi yang ditanya berasal dari dua lembaga terkait, yaitu kantor ESDM dan Layanan Kehutanan Maluku Utara. Terkait dengan para mahir dalam kasus ini, EDY menambahkan bahwa diskusi inner tentang masalah ini masih berlangsung untuk memastikan penyelidikan berjalan dengan tepat dan information yang diperoleh akurat.
PT WKM, dengan menggunakan perwakilannya, Hendra PS, mengkonfirmasi bahwa penyelidikan sedang berlangsung. Diketahui bahwa sekitar 90 ribu metrik ton bijih nikel yang telah dijual sebelum menjadi milik Pt Kemakmuran pertiwi Tambang (KPT), yang izin bisnisnya dicabut oleh pemerintah provinsi Maluku Utara dan diserahkan kepada PT WKM. Tetapi, meski demikian jaminan reklamasi telah ditetapkan pada tahun 2018, PT WKM hanya membuat sejumlah kecil deposit dibandingkan dengan yang diperlukan.
Sumber: Vritimes
(Tagstotranslate) NIKEL
[ad_2]
Source link
