Jelang Idul Fitri 1445 H, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan KBB Serentak Gelar Apel Siaga GPM se-Indonesia

KBB-warnajembar.com // Dalam acara kegiatan Pertanian dan Ketahanan Pangan serentak Se-Indonesia, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat (KBB), ikut serta dalam memeriahkan giat tersebut melalui Gerakan Pasar Murah (GPM), Senin 01 April 2024.

Kegiatan di laksanakan di halaman kantor Polisi sektor (Polsek) Cisarua, dan acara di buka langsung oleh Kepala Dinas Lukmanul Hakim, serta di hadiri oleh Camat Cisarua Drs. Taufik Firmansyah, M.SI, Camat Ngamprah Agnes Firganty, Kades Kertawangi Steve Ewon, dan para tamu undangan lainnya.

Menurut Kadis Lukman kegiatan tersebut serentak, dan di laksanakan bareng Se Indonesia, untuk pembukaan kegiatan tersebut ia juga melaksanakan virtual serentak.

“Gpm di kecamatan Cisarua ini dilaksanakan serentak secara nasional, perbedaannya ini di launching oleh kepala Bappenas dan menteri pertanian dari jakarta, langsung dan di ikuti oleh kabupaten kota se-Indonesia 514 kabupaten kota,” ujar Lukman

Ia juga mengatakan, yang di jual masih sama 11 komoditas yang terpenting harga yang kita jual lebih murah daripada di jual di pasar karena untuk bisa membantu para keluarga ibu ibu yang hadir disini, sebab menghadapi Idul Fitri bagaimana pun mereka sangat membutuhkan.

Pihak Dinas menyediakan semua umum dan bisa untuk membeli gerakan pangan murah tersebut, karena sekaligus kegiatan pengamanan pasokan pangan menjelang hari idul Fitri 1445 Hijriah.
34 provisi.

“Harapannya kami berharap bahwa kegiatan ini bisa membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan, khususnya menjelang idul Fitri 1445 hijriah, mudah mudahan ini bisa secara tidak langsung menekan laju inflasi dan secara langsung bisa menekan indexs perkembangan harga yg berpengaruh terhadap inflasi, khususnya di KBB,” tuturnya

Selain itu, Lukman berharap juga kegiatan ketahan pangan dapat membangun harga laju inflasi.

“Jadi mudah mudahan ini imbasnya akan terasakan kepada masyarakat maupun terhadap indeks perkembangan harga dan laju inflasi,” Pungkas Lukman Kadis pertanian dan Ketahanan pangan

(*red)