WARNAJEMBAR.COM – Pasar aset kripto di Indonesia merasakan pertumbuhan pesat seiring dengan lonjakan harga Bitcoin yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Berdasarkan knowledge Bappebti, overall transaksi aset kripto hingga Rp 475,13 triliun pada periode Januari sampai Oktober 2024, meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini tercatat juga melebihi transaksi kripto pada tahun 2022 dan 2023 yang memperlihatkan optimisme investor terhadap pasar kripto.
Menurut Wan Iqbal, CMO Tokocrypto, lonjakan harga Bitcoin sebesar 131% sejak awal tahun menjadi pendorong utama peningkatan aktivitas transaksi, dengan quantity perdagangan Tokocrypto pada Oktober sampai November 2024 meningkat hampir tiga kali lipat. Hal ini telah menarik lebih dalam jumlah besar investor baru untuk terlibat dalam pasar kripto, baik untuk investasi jangka panjang dan perdagangan harian, serta memperluas minat terhadap altcoin dan koin meme.
Harga Bitcoin yang kini sudah menembus US$100.000 atau sekitar Rp. 1,58 miliar mencerminkan kepercayaan investor terhadap aset ini sebagai instrumen investasi jangka panjang. Kenaikan harga ini dipicu oleh beberapa faktor penting, seperti berkurangnya pasokan Bitcoin dengan menggunakan proses separuh, serta masuknya dana institusi besar dengan menggunakan ETF Bitcoin di Amerika Serikat. Selain itu, kemenangan Donald Trump dan ditunjuknya tokoh-tokoh pro-crypto di Amerika Serikat memberikan sentimen positif bagi pasar global.
Meski optimisme pasar tinggi, Iqbal menekankan pentingnya mengedukasi investor agar sepertinya tidak terjebak euforia pasar dan membuat keputusan secara bijak. Tokocrypto terus fokus pada edukasi agar masyarakat bisa memahami potensi risiko dalam investasi kripto, sekaligus memastikan pertumbuhan pasar yang sehat dan berkelanjutan.
Sumber: VRITIMES