WARNAJEMBAR.COM – Inovasi pengelolaan limbah plastik tumbuh di antara siswa Indonesia. Dixon Marcello dan Sulthan Atha Muhammad, dua siswa dari Stie Bmit dan UPN Veteran East Java, mendapatkan manfaat dari limbah plastik menjadi produk bernilai tinggi dengan cara merek Fure. Merek ini terlibat di bidang furnitur dan dekorasi rumah berdasarkan bahan daur ulang, yang sekarang menerima sambutan positif di pasar.
Fure berawal pada November 2023 setelah Dixon dan Sulthan mengetahui tentang harga jual plastik consistent with kilogram dari pengumpul sampah. Terinspirasi oleh keberhasilan BrothersMake dalam memproses limbah menjadi produk kreatif, mereka merancang bisnis daur ulang dalam program WMK Universitas Ciputra. Awalnya menjual produk dekorasi rumah kecil seperti coaster kaca, namun tanggapan pasar yang baik mendorong mereka untuk lebih serius dalam mengembangkan bisnis ini.
Pada bulan Maret 2025, Fure tumbuh dan memperluas jangkauan produk ke Makassar. Selain mengkhususkan diri dalam bisnis, Fure juga mempunyai misi sosial yang sangat mendalam, yaitu memberi dorongan untuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG), terutama dalam hal pengentasan kemiskinan. Mereka memberdayakan komunitas lokal dengan menciptakan lapangan kerja dengan cara ekonomi melingkar yang melibatkan mereka dalam setiap tahapan produksi dan distribusi.
Fure yakin bahwa produk yang ramah lingkungan bukan hanya tentang tren, namun juga kebutuhan di masa depan. Dengan cara bahan daur ulang berkualitas tinggi, mereka membuktikan bahwa keberlanjutan bisa berjalan seiring dengan kualitas dan estetika. Fure berkomitmen untuk menciptakan mempunyai pengaruh pada positif pada lingkungan dan masyarakat, membuat bisnis mereka lebih dari sekadar manfaat finansial.
Sumber: Vritimes
(Tagstotranslate) Maxy Academy
Source link