WARNAJEMBAR.COM – Dalam perjalanan dinamika pasar yang sepertinya tidak menentu, Ethereum terus menjadi pusat perhatian dengan spekulasi tentang kenaikan harganya. Baru-baru ini, meski demikian harga ETH merasakan penurunan tajam, sentimen pasar telah memperlihatkan tanda-tanda pemulihan. Pada awal Agustus 2024, harga ETH anjlok mencapai $2.100 sebelum terlepas dari segalanya stabil di sekitar $2.430. Penurunan ini diiringi dengan minat investor yang tinggi terhadap ETF Ethereum, yang memperlihatkan keyakinan terhadap potensi kenaikan harga di masa yang akan datang.
Para analis mempunyai pandangan yang beragam tentang masa depan Ethereum. Michaël van de Poppe, seorang analis terkemuka, menyatakan bahwa Ethereum untuk saat ini merasakan deflasi dengan pasokannya yang menurun setiap tahun. Dengan jaringan Ethereum yang mendominasi sektor DeFi, terutama dengan menggunakan aplikasi seperti AAVE, potensi pertumbuhan ETH diprediksi akan terus meningkat, didukung oleh arus masuk yang signifikan ke ETF Ethereum.
Selain faktor pasar, inovasi teknologi juga menjadi pendorong utama harga Ethereum. Ethereum Growth Proposal (EIP) 4844, yang diluncurkan pada Maret 2024, telah membawa peningkatan besar dalam efisiensi dan skalabilitas jaringan. Peningkatan ini sepertinya tidak hanya mengurangi biaya transaksi namun juga memungkinkan Ethereum untuk melayani lebih banyak sekali pengguna secara lebih efektif, seperti yang terlihat dari lonjakan transaksi dan pertumbuhan pengguna aktif pada kuartal kedua tahun 2024.
Dengan inovasi teknologi yang berkelanjutan dan minat investor yang kuat, Ethereum berpotensi hingga harga yang lebih tinggi di masa yang akan datang. Meski demikian masih ada tantangan yang harus segera diatasi, sinyal positif yang muncul untuk saat ini memperlihatkan bahwa Ethereum berada di garis yang tepat menuju kesuksesan jangka panjang.
Sumber: WAKTU VRI
