WEBINAR : WORK FROM HEART (WFH) “Bekerja dengan hati untuk meraih kinerja yang optimal di era New Normal”

WEBINAR : WORK FROM HEART (WFH) “Bekerja dengan hati untuk meraih kinerja yang optimal di era New Normal”

BANDUNG BARAT – warnajembar.com Masih dalam situasi pandemi Covid-19, berbagi ilmu dan informasi masih tetap dapat diselenggarakan dalam metoda virtual. Salah satunya melalui kegiatan seminar online atau lebih dikenal dengan Web Seminar (Webinar). Webinar bertema “WORK FROM HEART (WFH) bekerja dengan hati untuk meraih kinerja yang optimal di era New Normal” terselenggara pada hari Kamis, tanggal 25 Juni 2020 dengan durasi 2.5 jam. Selain ada 5 sesi pembahasan dari masing-masing Narasumber, webinar ini juga membuka sesi tanya jawab di sesi akhir. 

Kegiatan ini dipandu oleh Moderator Kang Gun dari Kesekretariatan PGRI Kabupaten Bandung Barat dengan menghadirkan Narasumber yang akan membahas materi sesuai dengan tema webinar dari berbagai aspek dan sudut pandang keilmuan masing-masing. Para Narasumber yang mengisi webinar kali ini adalah Dr. H. Jaenudin M.Pd (Rektor Institut Bisnis Muhamadiyah) Bekasi, Dr. Drs. H. Kurhayadi, M.Si (Ketua STIA Bandung), Dr. Renaldy , M.Si (Dosen dan Pakar Manajemen), Dr. Mujazi M.Pd (Dosen dan Pakar Pendidikan) dan Yunita Nur Fadilla, S.Psi, M.I.P (Assessor Psikologi). Kegiatan diikuti oleh 201 peserta pendaftar yang sebagian besar berprofesi sebagai Guru, Dosen, Mahasiswa Sarjana dan Pasca Sarjana.

WORK FROM HEART (WFH)

Pada sesi pertama Dr. H. Jaenudin M.Pd menyampaikan Kinerja dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya Kepuasan Kerja, Kepemimpinan dan Motivasi. Dasar dari kinerja adalah motiasi sehingga beliau berharap para peserta webinar mampu menemukan motivasi dalam bekerja sehingga dapat berkinerja baik dan tetap produktif dengan segala keterbatasan ruang dan waktu di masa pandemic covid-19.
Dr. Drs. H. Kurhayadi, M.Si Ketua STIA Bandung pada sesi kedua webinar menyampaikan di era menuju new normal ini perubahan adalah kebutuhan utama dalam mengoptimalkan kinerja di berbagai sektor, terutama sektor pelayanan publik. Agar kinerja tetap optimal di masa pandemi ini diharapkan peserta dapat lebih adaptif, responsif, empatik, handal dan bertanggungjawab dalam menjalankan pekerjaan dan tugas masing-masing.
Dari aspek manajemen perubahan, Dr. Renaldy , M.Si membahas situasi pandemi menggunakan teori Kurt Lewin. Ada 3 fase Change Model : Unfreeze, Change, dan Refreeze dan untuk saat ini kita berada di fase change. Beliau menekankan kepada seluruh peserta untuk selalu bekerja dengan ketulusan, dedikasi yang tinggi diimbangi oleh kreatifitas dan profesionalitas dalam bekerja. Di akhir sesi beliau Memberi motivasi untuk para peserta bahwa selalu meletakan hati, pikiran dan jiwa anda bahkan ke dalam tingkatan terkecil, ini adalah rahasia kesuksesan .
Selanjutnya Dosen dan Pakar Pendidikan Dr. Mujazi M.Pd mengatakan bahwa pendemi ini mengajarkan kita banyak hal, Pandemi covid-19 menguji sejauh mana jalinan partisipatif berlangsung. Kebijakan new normal dalam dunia pendidikan yang kembali mempertemukan individu-individu peserta didik dalam protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran covid-19 memerlukan kesadaran reflektif untuk tetap dapat produktif dana man covid-19 dalam kegiatan belajar mengajar.

Baca Juga:  Adanya 2 Rekomendasi Kenaikan UMK tahun 2023,Inspektorat KBB akan Memanggil kepala Disnakertrans KBB

Pada sesi terakhir, disampaikan materi webinar yang akan dibahas dari sudut pandang psikologi. Yunita Nur Fadilla, S.Psi, M.I.P Assessor Psikologi menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 sangat berpengaruh pada kondisi psikologis seseorang. Kondisi pandemi dapat menjadi stressor jika tidak dapat beradaptasi dengan cepat dengan situasi pandemi. Proses adaptasi dipengaruhi oleh persepsi dan kemampuan individu untuk menerima situasi. Bekerja dalam kondisi psikologis yang mantap, hati tenang dan jiwa bersemangat dipastikan akan menghasilkan nilai lebih (value added) bagi capaian yang diharapkan. Beliau juga menyampaikan pentingnya “work from heart”. Hati mengaktifkan nilai-nilai kita yang paling dalam, mengubahnya dari sesuatu yang kita pikir menjadi sesuatu yang kita jalani. Hati tahu hal-hal yang tidak, atau tidak dapat, diketahui oleh pikiran. Hati adalah sumber keberanian dan semangat, integritas dan komitmen. Hati adalah sumber energi dan perasaan mendalam yang menuntut kita belajar, menciptakan kerja sama, memimpin dan melayani. *red

Penulis : Renaldy