WARNAJEMBAR.COM – Kapitalisasi pasar stablecoin telah sampai puncaknya lagi, menembus angka $173.013 miliar berdasarkan information paling kekinian dari DeFiLlama. Kenaikan 0,64% dalam seminggu terakhir memperlihatkan peran penting stablecoin dalam ekosistem blockchain yang sedang berkembang. Stablecoin, yang menawarkan stabilitas dalam perjalanan volatilitas aset virtual, semakin dalam jumlah besar digunakan, terutama dalam pembayaran lintas batas yang lebih efisien dan hemat biaya.
USDT (Tether) memimpin pasar stablecoin dengan dominasi 69,27% dari overall kapitalisasi. Dominasi ini memperlihatkan bahwa USDT tetap menjadi pilihan utama para pelaku pasar kripto yang mencari tau stabilitas dalam perjalanan ketidakpastian. Meski demikian menghadapi persaingan dan peraturan yang ketat, USDT mempertahankan dudukannya sebagai stablecoin terbesar di dunia, berkat keunggulannya yang konsisten.
Selain USDT, stablecoin seperti USDC dan BUSD juga memperlihatkan potensi pertumbuhan dengan dukungan cadangan aset yang kuat dan perusahaan besar di belakangnya. Meski begitu, peraturan yang semakin ketat menjadi tantangan besar bagi stablecoin. Regulasi yang tepat diharapkan bisa membuka peluang baru bagi stablecoin, memberikan lebih dalam jumlah besar keamanan dan transparansi bagi pengguna.
Dalam investasi kripto, penting untuk setiap saat berhati-hati mengingat volatilitas pasar aset virtual seperti Bitcoin dan stablecoin. Kripto sesekali sepertinya tidak diatur oleh otoritas keuangan, jadi untuk memilih platform yang aman sangatlah penting. Salah satu platform yang diatur di Indonesia adalah lebihyang telah terdaftar di Bappebti dan Kominfo, serta berkomitmen mendapatkan keuntungan dari teknologi blockchain demi keadilan finansial bagi semua orang.
Sumber: VRITIME
