WARNAJEMBAR.COM – SIRCLO, perusahaan omnichannel commerce Enabler, meresmikan perluasan pusat are living streaming keduanya di BSD Town, Tangerang. Dengan perluasan ini, kapasitas studio are living streaming menjadi tiga kali lipat, melibatkan lebih dari 130 host profesional, dan memungkinkan peningkatan durasi are living streaming mencapai 14 kali lipat. Langkah strategis ini diambil untuk merespons besarnya potensi are living commerce yang terus berkembang, seiring dengan meningkatnya tren belanja konsumen dengan menggunakan platform video interaktif.
Menurut Leader Working Officer SIRCLO, Danang Cahyono, saluran are living commerce memperlihatkan pertumbuhan pesat dengan peningkatan pesanan mencapai 8% according to bulan selagi Semester 1 2024. SIRCLO StreamLab, layanan are living streaming tersambung yang dikembangkan perseroan, kini hadir dengan teknologi interaktif terbaru, berbagai pilihan studio, dan pendekatan berbasis knowledge. Dengan dukungan ini, SIRCLO membantu merek-merek besar membangun hubungan non-public dengan konsumen dan mendorong pertumbuhan penjualan.
Popularitas are living streaming terus meningkat sejak tren ini berawal oleh Taobao Reside di China pada tahun 2016. Di Indonesia, tingginya penggunaan platform seperti TikTok, Shopee Reside, dan Tokopedia menjadikan are living commerce sebagai salah satu pilar utama virtual. pertumbuhan ekonomi. Information memperlihatkan 87% Generasi Z di Indonesia pernah menonton are living buying groceries, sedangkan kontribusi are living streaming terhadap Gross Products Worth (GMV) SIRCLO sampai 47% dengan begitu menjadikannya saluran unggulan untuk mengembangkan pasar e-commerce.
Keberhasilan ini ditunjukkan oleh mitra seperti Philips Non-public Well being yang mencatat pertumbuhan GMV bulanan sebesar dua digit dengan menggunakan strategi are living streaming bersama SIRCLO. Dengan pendekatan adaptif, teknologi canggih, dan tuan rumah profesional, SIRCLO optimis are living commerce akan terus menjadi salah satu kunci utama dalam memberi dukungan pertumbuhan ekonomi virtual di Indonesia.
Sumber: VRITIME