Istri Penjual Bakso Diduga Ditiduri Oknum Satpam Rumah Sakit IMC Bandung Barat, Suami Laporkan ke Polisi

Istri Penjual Bakso Diduga Ditiduri Oknum Satpam Rumah Sakit IMC Bandung Barat, Suami Laporkan ke Polisi

WARNAJEMBAR.COM // Seorang pria pedagang bakso asal Tegal Jawa Tengah Zaenudin mengalami kisah memilukan, dimana dirinya bekerja keras mencari nafkah keluarga dengan berjualan bakso, sang istri ditiduri salah seorang Kepala Satpam Rumah Sakit (RS).

Hal ini diceritakan Zaenudin kepada Awak Media, seraya ingin mendapatkan keadilan atas peran serta Pelaku KA (56) seorang Kepala Satpam di Rumah sakit Indra Medical Center (IMC) Jl. Raya Gadobangkong No.173, Cimareme, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang meniduri istrinya SL (26).

Zaenudin yang berjualan Bakso di sekitar Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah Bandung Barat ini, berawal mendapati pesan singkat dari ponsel sang istri saat sedang tidur sekitar pukul 23.00 WIB, dengan bukti chating panggilan Bebeb (sayang) dari seorang pria.

“Saya pulang dari jualan bakso lihat istri sedang tidur, lalu ada pesan chat masuk ke istri saya yang bertanya sudah tidur apa belum dengan panggilan Bebeb gitu deh, lalu saya tanyakan ke istri saya ini siapa?” tanya Zaenudin kepada Istrinya dengan khas gaya bahasa sunda dengan medok jawa Tegal, saat menceritakan kepada rekan media, Sabtu, 7 Oktober 2023.

Setelah kejadian mendapatkan teguran malam itu sang istri menangis dan kemudian melarikan diri menuju ke rel kereta yang mengakui ingin mengakhiri hidupnya dengan kemungkinan malu karena sudah ketahuan.

“Saya sudah tanya ke Istri saya dan dia mengakui hanya chat saja tidak sampai mendalam, namun ternyata informasi teman curhat dari sahabatnya ini dia sudah melakukan hubungan suami istri sebanyak 3x, saya jadi emosi,” ungkapnya.

Dari kecurigaan ini berlanjut Zaenudin ikut menelusurinya untuk mencari tau siapa lelaki tersebut. Usai ketahuan ada bukti chating, SL sang Istri Zaenudin ini kemudian kabur dari rumah menuju rumah sahabatnya untuk curhat.

Baca Juga:  Bupati Bandung Barat Hadiri Tabligh Akbar Dan Doa Bersama Peringatan Satu Abad  Isra Mi'raj Nabi Muhamad S.A.W

Hasil dari curhatan tersebut, sahabatnya ini menceritakan kepada suaminya RD yang notabene adalah teman Zaenudin tukang bakso itu, yang mengakui bahwa SL telah selingkuh dengan seorang lelaki Kepala Satpam Rumah Sakit IMC di jalan Gadobangkong Ngamprah itu.

SL mengakui kepada sahabatnya saat curhat ini telah ditiduri oleh KA sang Kepala Satpam itu sebanyak 3x bertepatan di ruang pasien bayi lantai 2 rumah sakit itu, dimana pertemuan keduanya berawal dari komunikasi saat olahraga Volley, karena KA ini merupakan pelatih Volley.

Setelah mendapatkan kabar pengakuan sang istri melalui sahabatnya itu, Zaenudin langsung bergegas ke lokasi kerja KA, dan langsung melabraknya nyaris terjadi keributan, namun sempat dipisahkan oleh RD rekan Zaenudin yang mengantarnya.

Dari kondisi ini, Zaenudin mengalami goncangan pada dirinya, dan mengakui tidak lagi konsentrasi berjualan bakso lagi, karena memikirkan sang istri yang tega sering bertemu dengan KA secara sembunyi-sembunyi.

Dengan kondisi ini Zaenudin didampingi kuasa hukumnya, melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Cimahi untuk meminta keadilan, pada Senin, 9 Oktober 2023 sekira pukul 11.00 WIB.

Bak seperti bangkai yang disimpan serapih mungkin, akhirnya bau busuk akan tercium juga dengan diakhiri rasa duka hubungan suami istri yang hambar tanpa kepercayaan lagi.

Zaenudin Pria yang memiliki 2 anak dari SL ini berharap ada keadilan bagi KA sang Satpam asal sodong Padalarang ini agar tidak lagi melakukan kelakuan bejatnya ini kepada istrinya maupun kepada perempuan lainnya.

“Selama ini tidak ada keluhan istri saya terkait nafkah, kalau ada kekurangan tinggal bilang aja tapi sebulan ini terlihat beda karena setiap habis magrib pinjam motor, lalu pulang setelah isya, dan itu berulang kali,” katanya.

Baca Juga:  Respek Pj Camat Ngamprah Saepuloh Tengok Warganya yang Celaka Masuk Jurang

Zaenal sangat menyayangkan sekali, seharusnya RS IMC disamping sebagai tempat pelayanan kesehatan, juga seharusnya menjadi tempat sakral agar memiliki keberkahan, rahmat, dan segala kebaikan agar kesembuhan pasien dapat dikabulkan, terutama lagi di daerah tersebut mayoritas muslim, bukan disalahgunakan sebagi tempat maksiat.

Hingga artikel ini dipublikasinya redaksi sudah menghubungi pihak RS, namun pihak rumah sakit IMC tidak memberikan respon jawaban sama sekali.***RED