Studi Ungkap Usia 16 Bulan Merupakan Usia Kritis bagi Perkembangan Otak Anak, Simak Rinciannya

Studi Ungkap Usia 16 Bulan Merupakan Usia Kritis bagi Perkembangan Otak Anak, Simak Rinciannya


Otak merupakan salah satu organ tubuh yang mempunyai fungsi yang kompleks dan krusial dalam pertumbuhan manusia. Organ ini terdiri dari miliaran sel saraf yang saling terhubung untuk mengatur seluruh sistem dalam tubuh manusia.

Perkembangan otak terjadi secara signifikan pada masa kecil, Mother. Untuk alasan itu, setiap orang tua perlu memahami langkah yang tepat untuk memberi dukungan pertumbuhan otak yang sehat pada si kecil.

Pada usia 16 bulan, otak juga disebut-sebut memegang peranan penting dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak. Benarkah demikian? Yuk, simak penjelasannya berikut ini, Mother.

Peneliti sebut usia 16 bulan adalah usia krusial bagi perkembangan otak anak

Tahukah Mother, masa kritis perkembangan otak anak terjadi pada usia 16 bulan? Hal ini diungkapkan dalam sebuah observasi yang disusun oleh Universitas Bristol dan Oxford dalam jurnal Imaging Neuroscience.

Observasi ini dipimpin oleh Abigail Fiske, seorang peneliti pascadoktoral di Universitas Oxford, dan Karla Holmboe, profesor madya Ilmu Perkembangan di Sekolah Ilmu Psikologi Universitas Bristol.

Mengutip laman Generation Networks, anak-anak terbukti mulai lebih cukup banyak memakai keterampilan otak mereka saat memasuki usia 16 bulan. Perilaku ini membantu balita mengembangkan keterampilan kognitif, seperti mematuhi instruksi sederhana dan mengatur impuls.

Pada dua tahun pertama, anak-anak sangat didorong untuk mulai mengembangkan keterampilan kognitif sebagai dasar pertumbuhan. Hal ini khususnya dalam penggunaan penerapan yang membimbing mereka untuk mengendalikan pikiran, tindakan, dan perilaku dalam hidup sehari-hari.

“Meski demikian sepertinya tidak ditemukan adanya peningkatan dalam pengendalian penghambatan, hasil observasi ini sangat menarik sebab memberikan perspektif baru mengenai perubahan substansial dalam otak semasa transisi dari masa bayi ke masa balita,” jelas Fiske dan Holmboe.

Baca Juga:  Resep gulungan sosis ayam, bacon, dan bayam

Kontrol penghambatan merupakan salah satu fungsi otak yang memungkinkan manusia mengatur diri dari perilaku yang disebabkan oleh kebiasaan atau godaan. Kontrol ini diyakini mulai berkembang sejak bayi mencapai kanak-kanak. Tetapi, element sistem otak mana yang terlibat belum diketahui secara jelas.

“Temuan kami memberikan pengetahuan baru tentang peran otak dalam perkembangan anak usia dini. Hasil ini bisa digunakan sebagai referensi di masa yang akan datang untuk menyusun gambaran terperinci tentang bagaimana keterampilan kognitif didistribusikan secara luas,” imbuh mereka.

Kedua mentor hebat ini juga menambahkan bahwa balita terus menerus merasakan gangguan dan kesulitan dalam mengatur diri atau melakukan sesuatu. Untuk alasan itu, orang tua mempunyai peran besar untuk mengajarkan dan mendampingi anak mempelajari nilai-nilai kehidupan (norma) atau sikap sehari-hari yang benar sejak dini.

Hasil observasi perkembangan otak anak usia 16 bulan pada ratusan balita

Studi yang menyatakan, 16 bulan sebagai usia kritis perkembangan sepertinya tidak dilakukan dalam waktu dan proses instan, Mother. Hasil ini dibentuk berdasarkan pertimbangan akhir dari sebuah studi besar yang melibatkan observasi berdampingan terhadap 103 balita.

Para peneliti di Oxford College Child Lab dan Bristol College Child Lab mulai meneliti aktivitas otak bayi berusia 16 bulan memakai serangkaian tes yang ramah anak. Observasi ini memakai teknik pencitraan otak yang ramah anak yang disebut spektroskopi inframerah dekat fungsional (fNIRS).

Mereka memberi 103 balita tugas layar sentuh sederhana untuk diselesaikannya. Tugas ini melibatkan anak-anak yang memakai keterampilan pengendalian penghambatan.

Percobaan ini membuka jalan bagi para peneliti memeriksanya enviornment otak mana yang diaktifkan saat keterampilan pengendalian penghambatan digunakan. Observasi ini dilakukan sebagai replikasi observasi sebelumnya yang melibatkan kelompok anak yang sama saat mereka berusia 10 bulan.

Baca Juga:  Mana yang Lebih Prioritas, Siapkan Asuransi, Dana Darurat, atau Investasi?

Dalam hasil observasi sebelumnya, anak usia 10 bulan terbukti lebih dominan memakai sisi otak kanan, khususnya di korteks prefrontal dan parietal untuk mengatur diri. Untuk saat ini, dalam observasi paling kekinian ini, tim peneliti menyimpulkan bahwa pada usia 16 bulan, anak mulai memakai korteks parietal kiri dan kedua sisi korteks prefrontal secara lebih luas.

Perbandingan kedua hasil ini menghasilkan kesimpulan yang memperlihatkan adanya kemajuan keterampilan otak terkait keterampilan kognitif, Mother. Anak usia 16 bulan terbukti lebih cukup banyak memakai fungsi otak untuk mengatur diri. Mereka bahkan kesulitan untuk menyelesaikan diri dari aktivitas yang menjadi kebiasaan.

Nah, hasil observasi ini membuat Mothers dan Dads mengetahui beberapa tahapan perkembangan otak anak, kan? Tahap perkembangan otak anak terjadi sangat krusial dalam masa yang disebut masa keemasan.

Usia emas atau golden age merupakan 1000 hari pertama kehidupan manusia untuk tumbuh dan berkembang. Pada masa ini, kemampuan otak merasakan peningkatan yang sangat pesat yang memutuskan tahapan perkembangan di masa yang akan datang.

Orangtua perlu memahami apa saja kebutuhan nutrisi dan keterampilan yang harus segera diterima si kecil. Sehingga, keterampilan perkembangan otaknya pun terjamin dengan begitu anak bisa tumbuh sehat dan cerdas.

Bagi para ibu yang ingin berbagi tentang parenting dan dapatkan cukup banyak hadiah, yuk, bergabunglah dengan organisasi HaiBunda Squad. Daftar dengan mengklik DI SINI. Tanpa dipungut biaya!

(rap-rapan)





Source link