WARNAJEMBAR.COM – Dunia usaha sesekali gagal sampai pertumbuhan yang diharapkan bukan akibat buruknya produk atau strategi pemasaran, tetapi akibat landasan operasional yang sepertinya tidak memadai. Biaya logistik yang tinggi menjadi tantangan besar di Indonesia yang sampai 24% PDB, jauh lebih besar sekali dibandingkan negara ASEAN lainnya seperti Malaysia dan Singapura yang hanya berkisar 13-15%. Upaya pemerintah untuk menurunkan biaya-biaya tersebut mencapai 17% masih memerlukan dukungan adopsi teknologi dan perbaikan manajemen logistik.
Salah satu penyebab utama kegagalan peningkatan skala UKM adalah lemahnya struktur operasional. Tanpa sistem manajemen yang cast, bisnis akan kesulitan memenuhi permintaan yang terus meningkat, menjaga kualitas produk, dan merespons perubahan pasar dengan cepat. Manajemen operasional yang lemah bisa menghambat pertumbuhan, seandainya saja produk sudah laris di pasar.
Minimnya adopsi teknologi di sektor logistik juga menjadi kendala utama. Meski demikian negara-negara maju telah menerapkan otomatisasi, IoT, dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi rantai pasokan, banyak sekali perusahaan di Indonesia yang masih mengandalkan metode handbook yang rentan terhadap kesalahan. Bisnis perlu secepatnya mengintegrasikan teknologi seperti ERP dan SCM untuk mengoptimalkan operasionalnya.
COO Faculty hadir sebagai solusi bagi UKM yang ingin memperkuat sistem manajemen operasionalnya. Dengan mematuhi program ini, peserta akan belajar bagaimana membuat SOP yang tepat, meningkatkan kompetensi tim operasional, dan menerapkan teknologi paling kekinian dalam rantai pasok. Angkatan ke-16 berawal pada Oktober 2024 dengan lebih dari 1.000 alumni siap berbagi pengalaman suksesnya. Daftar sekarang untuk menjadi bagian dari komunitas ini!
Sumber: VRITIMES