Tekno  

5 cara untuk menghitung biaya produksi, system, dan contoh

5 cara untuk menghitung biaya produksi, system, dan contoh


Biaya produksi, alias yang biasa disebut biaya produksi, adalah salah satu elemen penting dalam laporan keuangan. Cara menghitung biaya produksi benar -benar diperlukan dengan begitu proses produksi di perusahaan sepertinya tidak terhambat.

Cara menghitung biaya produksi diperlukan saat Anda ingin menjalankan bisnis. Dalam jumlah besar komponen harus segera dihitung dengan hati -hati agar sepertinya tidak merasakan kerugian. Pengetahuan tentang langkah -langkah untuk menghitung biaya yang dikeluarkan untuk produksi juga penting untuk kesinambungan bisnis.

Untuk memahami cara menghitung biaya produksi dengan baik, ini membantu kita untuk mengetahui terlebih dahulu apa arti biaya produksi, alias biaya produksi dan apa elemennya.

Definisi Biaya Produksi

Berikut ini adalah definisi biaya produksi (biaya produksi) menurut para mahir:

Mulyadi (2015: 14)

Biaya produksi adalah biaya yang terjadi untuk memproses bahan baku menjadi produk yang sudah jadi dan jadi untuk dijual. Secara umum, biaya produksi dibagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.

Karyawan menghitung biaya produksi

Harnanto (2017: 28)

Biaya produksi adalah biaya yang dianggap melekat pada produk, termasuk biaya, baik secara langsung maupun sepertinya tidak langsung bisa diidentifikasi dengan aktivitas memproses bahan baku menjadi produk jadi.

Riwayandi (2014: 10)

Biaya produksi adalah biaya yang dikaitkan dengan penggunaan produksi. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Hansen dan Mowen (2002: 24)

Biaya produksi alias biaya produksi adalah general biaya yang bergaul dengan proses pembuatan peralatan dan menyediakan layanan.

Secara umum, biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, alias pemilik upaya selagi proses pemrosesan untuk memproduksi produk dan siap dijual. Biaya NAN dihitung mulai dari belanja bahan baku, biaya pemrosesan, hingga peralatan selesai alias setengah selesai. Overall biaya yang dikeluarkan disebut sebagai biaya produksi.

Elemen dalam biaya produksi

Untuk menghitung biaya produksi dengan benar, Anda harus segera tahu elemen apa yang ada dalam biaya produksi, yaitu:

Biaya subject matter langsung

Biaya Bahan Langsung Alias ​​Bahan Langsung adalah biaya bahan baku yang terkait dengan proses produksi. Biaya keluar untuk membeli bahan baku mudah diketahui. Andaikan, misalkan saja Anda mempunyai upaya untuk menjual makanan ringan pasar. Kemudian biaya untuk membeli tepung, gula, dan bahan -bahan lainnya bisa dimasukkan dalam biaya bahan langsung.

Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung dalam bahasa Inggris disebut tenaga kerja langsung. Biaya -biaya ini adalah upah, tunjangan, alias biaya asuransi tenaga kerja yang ditanggung oleh pemilik bisnis. Biaya tenaga kerja langsung dihitung dalam biaya produksi adalah pembayaran karyawan yang secara langsung terlibat dalam memproduksi barang. Contoh biaya tenaga kerja langsung adalah misalkan saja Anda mempunyai upaya untuk menjual kue makanan ringan pasar, biaya tenaga kerja langsung adalah pendapatan tenaga kerja yang bekerja untuk memproses ke dalam kue.

Baca Juga:  Memahami Kepuasan Pelanggan & Faktor -Faktor Yang Masukinya

Biaya overhead Pabrik (overhead pabrik)

Biaya overhead pabrik adalah biaya sepertinya tidak langsung dengan proses produksi. Biaya overhead ini terdiri dari:

Biaya subject matter sepertinya tidak langsung (bahan sepertinya tidak langsung)

Bahan sepertinya tidak langsung alias subject matter sepertinya tidak langsung adalah biaya untuk membeli bahan yang digunakan untuk produksi namun nominal dan jumlahnya sulit dilacak. Contoh biaya bahan sepertinya tidak langsung adalah bahwa misalkan saja Anda mempunyai upaya untuk menjadi kue camilan pasar perlu mencuci sabun untuk membersihkan peralatan untuk membuat kue. Sabun cuci piring termasuk dalam biaya bahan sepertinya tidak langsung.

Biaya tenaga kerja sepertinya tidak langsung (tenaga kerja sepertinya tidak langsung)

Sepertinya tidak seperti tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja sepertinya tidak langsung untuk membiayai pembayaran tenaga kerja sepertinya tidak terlihat langsung dalam proses produksi. Gaji, tunjangan, dan asuransi kesehatan termasuk dalam biaya tenaga kerja sepertinya tidak langsung, misalkan saja: pendapatan petugas keamanan pabrik, pendapatan pengemudi untuk sirkulasi produk, dan sebagainya.

Biaya overhead lainnya

Biaya overhead lainnya adalah biaya dan dikeluarkan untuk membiayai kebutuhan lain di luar produksi. Contoh biaya overhead lainnya di luar bahan baku dan pendapatan adalah membangun toko alias sewa, mesin pembelian, membayar asuransi tenaga kerja, alias pabrik, pajak, dan lainnya.

Cara menghitung biaya dan contoh produksi

1. Biaya bahan baku

Biaya bahan baku adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk dapatkan bahan baku untuk digunakan dalam proses produksi. Biaya bahan baku termasuk nilai bahan baku, biaya transportasi dibebankan untuk biaya subject matter, pajak, biaya penyimpanan, dan lainnya. Biaya bahan baku adalah salah satu biaya essential yang bisa mempunyai pengaruh pada nilai penjualan akhir kepada konsumen.

Components Biaya Bahan Baku

(Inventaris awal bahan baku + pembelian bahan baku baru) – bahan baku yang tersisa = general biaya bahan baku

Bukti contoh kasus

Andi mempunyai upaya katering yang unik makanan organik. Konsumen goal adalah orang yang ingin menjalankan pendekatan hidup yang sehat dan menurunkan berat badan. Setiap hari Andi menjual 25 katering kotak paket. Inventarisasi awal bahan baku dibeli dengan harga Rp 1.500.000. Setiap hari, Andi harus segera membeli persediaan bahan baku tambahan RP. 500.000.

Melalui ini, kita bisa menghitung biaya bahan baku, sebagai berikut:

(IDR 1.500.000 + IDR 500.000) – 0 = RP 2.000.000 consistent with hari.

2. Biaya tenaga kerja

Biaya tenaga kerja dibagi menjadi biaya sepertinya tidak langsung dan biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar pendapatan tenaga kerja secara langsung dengan proses produksi. Saat ini biaya sepertinya tidak langsung adalah untuk tenaga kerja yang sepertinya tidak terlibat langsung dalam produksi.

Baca Juga:  Kerjasama Akademi Pelabuhan dan Akademi Maritim Cirebon untuk Meningkatkan Sumber Daya Manusia Maritim

Bergantung pada ruang lingkup bisnis, istilah biaya tenaga kerja telah disesuaikan secara luas dengan kebutuhan. Beberapa upaya mini untuk mempunyai tenaga kerja sehari -hari biasanya memakai istilah biaya tenaga kerja permanen harian.

Components Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja harian + biaya tenaga kerja tetap + biaya tenaga kerja sepertinya tidak langsung = general biaya tenaga kerja

Bukti contoh kasus

Katering mempunyai 3 tenaga kerja. Setiap orang dibayar sebesar Rp 50.000 consistent with hari dan pekerjaannya mulai menyiapkan bahan -bahan, memasak, dan memasukkan makanan ke dalam kotak makanan. Selain memasak, ada juga 1 pengemudi pekerjaan untuk mengirimkan paket makanan kepada pelanggan. Sopir membayar Rp 30.000 consistent with hari.

Maka general biaya tenaga kerja adalah:

3x IDR 50.000 + IDR 30.000 = RP 180.000 consistent with hari.

3. Biaya produksi

Cara menghitung biaya produksi nyatanya sangat sederhana. Cukup untuk menambahkan general biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Dengan metode ini kita bisa lihat berapa biayanya dan harus segera dikeluarkan untuk memastikan upaya untuk beroperasi.

Biaya produksi

Biaya bahan baku + biaya tenaga kerja + biaya overhead produksi = biaya produksi

Bukti contoh kasus

Bisnis katering Andi setiap hari menjual 25 paket makanan sehat. Rincian biaya produk untuk membuat 25 paket katering makanan adalah:

  • Bahan baku (nasi, lauk, dan kemasan) RP. 2.000.000 consistent with hari
  • Biaya tenaga kerja sebesar IDR 180.000 consistent with hari
  • Biaya sewa toko dan biaya bensin, sebesar Rp 200.000 consistent with hari.

Maka general biaya produksi adalah:

IDR 2.000.000 + IDR 180.000 + IDR 200.000

Jadi, general biaya produksi RP 2.380.000 consistent with hari.

4. Biaya produksi (HPP)

Biaya produksi, alias umumnya disingkat HPP, adalah jumlah pengeluaran dan pengeluaran secara langsung, alias tidak secara langsung dikeluarkan untuk memproduksi peralatan, alias layanan dan dijual kepada konsumen. Perlu diingat HPP sepertinya tidak termasuk keuntungan. Untuk penjelasan yang lebih lengkap, Anda bisa memeriksa di sini.

Biaya produksi produksi (HPP)

Overall Biaya Produksi: Jumlah Produk = Biaya Produksi

Bukti contoh kasus

Dari bukti contoh kasus katering Andi di atas, kita mampu dapatkan general biaya produksi adalah Rp 2.380.000. Adapun paket katering, diproduksi sebanyak 25 paket. Kemudian masukkan angka dalam system untuk dapatkan HPP:

RP. 2.380.000: 25 paket = RP 95.200.

5. Hitung harga jual akhir kepada konsumen

Setelah dapatkan nilai produksi dari setiap paket makanan, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai penjualan paket makanan. Kita bisa memakai system nilai penjualan sederhana memakai metode penetapan harga mark up. Sederhananya, system ini hanya menambahkan laba besar dan Anda menyelesaikan biaya produksi.

Baca Juga:  Cara Mengurus Ho (Surat Izin Gangguan) & Syarat Lengkap

Hitung nilai jual dengan meningkatkan biaya produksi dan nilai laba naik

Components Harga Jual

Harga produksi + mark up (laba) = harga jual

Bukti contoh kasus

Andaikan Andi ingin setiap paket makanan mendapat untung dari RP. 20.000, maka nilai penjualan untuk setiap paket makanan adalah:

IDR 95.200 + IDR 20.000 = RP. 115.200/paket makanan.

Nah, itulah langkah untuk menghitung nilai penjualan dari biaya produksi sederhana. Cara menghitung nilai penjualan bervariasi tergantung pada ukuran skala upaya yang dilakukan. Tetapi, perhitungan biaya produksi dan nilai jual di atas cukup umum digunakan dalam upaya tipe MSM.

Jenis Biaya Produksi

Biaya produksi bisa dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:

Biaya tetap (biaya tetap)

Biaya nominal diperbaiki dan sepertinya tidak tergantung pada hasil produksi. Contoh biaya tetap adalah nilai sewa toko, pajak, dan biaya lainnya terkait rutinitas manajemen dan gaji.

Biaya variabel (biaya variabel)

Biaya variabel nominal sepanjang waktu berubah sesuai dengan jumlah produksi. Semakin banyak sekali Anda menghasilkan barang, semakin besar biaya variabel. Contoh biaya variabel adalah bahan baku yang dibeli untuk memenuhi kuota pesanan tertentu.

Overall biaya (general biaya)

Overall biaya adalah jumlah dari semua biaya tetap dan variabel. Biaya ini dihitung untuk memproduksi peralatan jadi dan siap dijual. Overall biaya biasanya dihitung dalam periode tertentu karena itu biaya variabel mempunyai pengaruh pada perubahan dalam ukuran general biaya.

Biaya rata -rata (biaya rata -rata)

Biaya rata -rata adalah biaya produksi setiap unit diproduksi. Cara untuk menghitung biaya rata -rata adalah dengan membagi biaya produksi dengan jumlah produk yang diproduksi.

Biaya marjinal (biaya marjinal)

Biaya marjinal adalah biaya tambahan untuk menghasilkan unit barang tambahan. Biaya marjinal biasanya muncul ketika ada pesanan tambahan dari produksi harian. Andaikan, jika ada permintaan untuk meningkatkan produksi dalam periode waktu tertentu, alias ketika ada urutan tiba -tiba dan harus segera dipenuhi.

Cara menghitung biaya produksi diperlukan untuk memudahkan Anda menghitung nilai penjualan. Jika perhitungan biaya produksi terperinci, Anda juga bisa menghindari konsekuensi dari kerugian. Dalam menghitung biaya produksi, setiap biaya keluar NAN untuk biaya langsung, alias sepertinya tidak langsung, harus segera dicatat. Semoga artikel ini membantu Anda menghitung nilai produksi produk dan layanan Anda.

(TagStotranslate) Portal di sekitar kami



Source link

Tinggalkan Balasan