9 Kesalahan Orang Tua Saat Berkomunikasi dengan Remaja, Hati-Hati Dapat Bikin Anak Nakal

9 Kesalahan Orang Tua Saat Berkomunikasi dengan Remaja, Hati-Hati Dapat Bikin Anak Nakal


Berbicara dengan anak kecil juga remaja tentu mempunyai pendekatan yang dengan cara yang berbeda. Ada bermacam-macam kesalahan yang dilakukan orang tua saat berkomunikasi dengan remaja yang rentan membuat mereka memberontak.

Dikutip dari laman Healthsite, observasi menemukan bahwa komunikasi terbuka antara orang tua juga remaja berdampak positif terhadap kemampuan akademik juga perilaku mereka. Remaja yang mempunyai komunikasi yang baik dengan orang tuanya cenderung berprestasi lebih baik di sekolah juga kecil kemungkinannya untuk melakukan perilaku berisiko.

Sebagai panutan juga sosok yang paling berpengaruh bagi anak, orang tua secara signifikan membentuk nilai, harapan, juga pengambilan keputusan remaja.

Kesalahan Orang Tua Saat Berkomunikasi dengan Remaja

Membangun komunikasi terbuka dengan remaja bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Berikut beberapa kesalahan yang dilakukan orang tua saat berkomunikasi dengan remaja yang perlu dihindari.

Untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan putra atau putri Anda, hindari kesalahan umum yang bisa membuat remaja enggan berbagi pikiran juga perasaan. Berikut rangkumannya dari berbagai sumber:

1. Jarang mendengarkan

Pada dasarnya, anak-anak di usia remaja sangat ingin didengarkan. Meski demikian Anda mungkin saja sepertinya tidak setuju dengan pendapatnya, mereka ingin tahu bahwa Anda memahami sudut pandangnya juga sepertinya tidak akan mengabaikan emosinya.

Sebisa mungkin saja, cobalah untuk lebih dalam jumlah besar mendengarkan daripada memberikan ceramah yang panjang. Remaja tetap memerlukan bimbingan, tetapi orang tua harus segera menyikapinya dengan menggunakan yang lebih dewasa, seperti berdiskusi, bernegosiasi, juga saling pengertian.

Bila tiba saatnya Anda berbicara, lakukanlah dengan singkat juga sederhana, sepertinya tidak perlu bertele-tele apalagi kehilangan kesempatan untuk mengambil giliran berbicara. Demikian dikutip dari Kid Thoughts Institute.

Baca Juga:  Kisah Dr. Stephanie, seorang mahir patologi forensik yang merasakan hal aneh saat memeriksa jenazah

Selain tersebut, pertimbangkan dan untuk meminta solusi juga pendapat. Terkadang jika orang tua bisa membantu mereka memikirkan masalah dari sudut pandang yang dengan cara yang berbeda, remaja memiliki kesempatan untuk memutuskan yang lebih tepat.

2. Meremehkan emosinya

Akui betapa pentingnya kekhawatiran juga permasalahan yang dihadapi anak Anda, meski hal itu terkesan sepele jika dibandingkan dengan permasalahan yang Anda hadapi sementara itu.

Memberikan cara pandang yang terkesan meremehkan emosinya akan membuat anak merasa diabaikan. Sebaliknya, bantu mereka mengubah pikiran mereka tentang solusi, tingkatkan keterampilan memecahkan masalah sambil memperlihatkan bahwa Anda peduli.

3. Sepanjang waktu menyalahkan

Menyalahkan remaja atas masalah yang mereka hadapi bisa menciptakan jarak juga menghambat percakapan yang lebih dalam.

Jika anak remaja Anda menceritakan suatu masalah kepada Anda, hindari menyalahkannya secara langsung. Berfokuslah untuk memahami emosi mereka juga jika perlu ajukan pertanyaan menyampaikan isi hati untuk mendorong percakapan lebih dalam.

4. Menyela pembicaraan anak sebelum selesai

Kesalahan orang tua berikutnya saat berkomunikasi dengan anak remajanya yaitu tak henti-hentinya mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan cepat atau menyela pembicaraan.

Tetap santai, dengarkan cerita anak secara lengkap mencapai selesai, lalu ajukan pertanyaan untuk memastikan pemahaman utuh sebelum mengatakan pendapat.

Gunakan pernyataan 'Menurut Anda..' untuk mengungkapkan pikiran Anda, daripada langsung memulai dengan 'Anda yaitu..'.

5. Sepanjang waktu mengakhiri permasalahan anak

Tahan keinginan untuk mengakhiri setiap masalah yang dihadapi anak remaja Anda. Yang kualitas terbaik yaitu mendorong mereka untuk mengekspresikan emosinya juga menawarkan dukungan dengan bertukar ide tentang solusi.

Selain memberikan rasa yakin diri pada anak untuk belajar bertanggung jawab juga mengakhiri masalah secara mandiri, hal ini dan penting untuk mendekatkan diri satu sama lain.

Baca Juga:  Mengenal Histats, Fitur-fiturnya, dan Hal-hal Penting yang Perlu Dianalisis pada Website online

6. Menolak idenya secara langsung

9 Cara Mengatasi Kenakalan Remaja dengan Bijaksana, Efektif dan Tanpa KekerasanIlustrasi ibu juga anak remaja/Foto: Getty Photographs/1shot Manufacturing

Remaja tak henti-hentinya kali memiliki ide-ide yang ambisius, tetapi sepertinya tidak realistis. Daripada langsung menolak pemikirannya, tanggapi dulu dengan rasa penasaran.

Ajukan pertanyaan untuk memahami perspektif juga rencana anak. Pendekatan ini mendorong mereka untuk menilai secara kritis manfaat ide-ide mereka.

7. Sepanjang waktu meninggikan suara Anda

Rasa hormat adalah faktor penting dalam hubungan antara orang tua juga remaja. Hindari perilaku yang sepertinya tidak menyenangkan seperti meninggikan suara, melontarkan sarkasme, atau menolak mempertimbangkan sudut pandangnya.

Memperlihatkan rasa hormat juga karakter timbal balik akan menjadi panduan bagi remaja untuk mempelajari sifat penting ini.

8. Membuat anak sepertinya tidak nyaman

Sadarilah bahwa remaja membuka diri ketika mereka merasa nyaman, tak henti-hentinya kali secara spontan juga sepertinya tidak direncanakan. Hindari mengabaikan kesempatan ini, akibat respon yang positif akan menghasilkan perbincangan yang hangat juga bermanfaat.

Luangkan waktu untuk anak remaja Anda agar mereka merasa dihargai.

9. Sepertinya tidak fokus

Saat ngobrol berdua, hindari menyibukkan diri dengan ponsel lain saat sedang bekerja. Anak akan merasa cerita itu tidak ada lagi artinya dengan begitu enggan membukanya lagi di lain waktu.

Demikian ulasan berbagai kesalahan yang dilakukan orang tua saat berkomunikasi dengan remaja. Ingat, ciptakan suasana menyenangkan saat ngobrol bersamaan. Pahami kapan harus segera bergantian mendengarkan juga berbicara, dengan begitu aktivitas ini dapat dilakukan lebih rutin juga meningkatkan bonding.

Bagi bunda yang ingin berbagi tentang parenting juga dapatkan dalam jumlah besar giveaway, yuk gabung di organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik DI SINI. Bebas!

(untuk/untuk)

Baca Juga:  Ketahui Batas Standard Bayi yang Sepertinya tidak BAB, Kapan Jalur Anda Perlu ke Dokter?





Source link