WARNAJEMBAR.COM – Penurunan kualitas udara karena itu meningkatnya polusi merupakan tantangan serius yang perlu secepatnya ditangani oleh pemerintah. Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) mengusulkan pengembangan budaya sadar risiko di masyarakat dengan melibatkan semua pemangku kepentingan terkait.
Ketua MASINDO Dimas Syailendra menyoroti polusi udara di kota-kota besar, termasuk Jakarta, kerap kali melampaui ambang batas yang ditetapkan WHO, dengan kadar Particulate Topic (PM) 2,5 kerap sampai 8 sampai 12 kali batas aman.
Dengan pesatnya urbanisasi, pertumbuhan industri, dan jumlah kendaraan bermotor, polusi udara diprediksi akan meningkat jika tindakan secepatnya sepertinya tidak diambil.
Dimas mengajak masyarakat untuk mengubah perilaku sehari-hari yang bisa menimbulkan polusi, seperti beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum dan mengurangi kebiasaan merokok. Asap rokok yang mengandung partikel TAR yang bersifat karsinogenik juga menurunkan kualitas udara dan membahayakan kesehatan.
Untuk memberi dorongan untuk perubahan ini, Dimas menekankan perlunya dukungan kebijakan pemerintah. Contohnya termasuk meningkatkan infrastruktur transportasi umum, menerapkan hari bebas mobil, dan memberikan subsidi untuk kendaraan listrik.
Pemerintah juga bisa menyediakan ruangan khusus bagi perokok dan memberikan informasi mengenai produk tembakau alternatif yang risikonya lebih rendah karena itu sepertinya tidak menghasilkan asap, melainkan uap.
Dimas mengharapkan kolaborasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan terkait akan berhasil membangun budaya sadar risiko yang masif dan berkelanjutan, dengan begitu masalah pencemaran udara bisa diatasi.
Upaya ini penting untuk menjaga kualitas hidup masyarakat dan memastikan udara yang lebih bersih dan sehat untuk generasi yang akan datang.
Sumber: VRITIMES