WARNAJEMBAR.COM – Harga Bitcoin melonjak mencapai $62.000 setelah Federal Reserve Amerika Serikat (The Fed) memangkas suku bunga sebesar 50 foundation poin. Pemangkasan tersebut merupakan yang pertama dalam empat tahun terakhir dan dilakukan untuk mengurangi inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Langkah tersebut disambut dengan respons positif dari pasar, termasuk kripto dan saham, dengan Bitcoin naik lebih dari 2%.
Pedagang Tokocrypto Fyqieh Fachrur menyampaikan bahwa keputusan The Fed menjadi angin segar bagi aset kripto. Menurutnya, suku bunga yang lebih rendah telah dikarenakan investor beralih ke aset yang lebih berisiko seperti Bitcoin untuk dapat mencari perlindungan. Meski demikian volatilitas Bitcoin meningkat setelah pengumuman tersebut, investor tetap optimis sebab kebijakan moneter yang lebih longgar mendorong pertumbuhan aset virtual.
Tetapi, Fyqieh juga memperingatkan potensi risiko global, terutama terkait dengan menyusutnya selisih suku bunga antara dolar Amerika Serikat dan yen Jepang, yang bisa memengaruhi pasar kripto. Alternatifnya, kenaikan saham perusahaan terkait kripto memperlihatkan sentimen positif, seperti kenaikan saham MicroStrategy dan Coinbase.
Prospek masa depan Bitcoin dan aset kripto lainnya akan sangat dipengaruhi oleh information inflasi Amerika Serikat, seperti Private Intake Expenditures (PCE). Jika inflasi turun, The Fed kemungkinan akan melanjutkan pelonggaran moneter, yang bisa memperkuat pasar kripto. Tetapi, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan mempertimbangkan volatilitas yang masih tinggi dalam perjalanan ketidakpastian ekonomi global.
Sumber: WAKTU VRI
(tagsUntukDiterjemahkan)Bitcoin
Source link