WARNAJEMBAR.COM – ProtectHutan mengadakan webinar “Gajahlah Approach Kambas” pada 10 Oktober 2024, didukung oleh ASEAN Basis dalam program ASEAN SEDP 3.0. Acara ini menghadirkan dua pakar konservasi, Sukatmoko dari Taman Nasional Approach Kambas (TNWK) dan Sugiyo dari Program Flora and fauna Conservation Society Indonesia, yang membahas isu perlindungan gajah sumatera dan peran masyarakat dalam melestarikannya.
Webinar tersebut menyoroti penurunan populasi gajah sumatera di TNWK, dari 240 ekor pada tahun 2010 menjadi sekitar 180-200 ekor pada tahun 2020. Ancaman utamanya adalah perburuan liar, konflik dengan manusia, dan penggunaan jerat. Selain itu, sekitar 78% gajah hidup di luar kawasan konservasi, dengan begitu rentan terhadap konflik lahan dan ancaman lainnya.
TNWK bersama mitra terus melakukan berbagai usaha perlindungan gajah, antara lain pemantauan memakai GPS Collar, patroli dan penegakan hukum. Dalam menyikapi konflik, istilah “konflik gajah” diubah menjadi “hidup berdampingan” untuk mendidik masyarakat agar lebih toleran. Masyarakat memainkan peran penting dalam mitigasi konflik dan melindungi habitat gajah.
Sugiyo menekankan pentingnya melibatkan generasi muda dalam kampanye perlindungan gajah dengan menggunakan media sosial untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penjeratan dan perusakan hutan. Webinar ini menjadi momentum untuk mengajak semua pihak untuk lebih peduli terhadap kelestarian gajah sumatera yang mempunyai peran penting bagi ekosistem.
Sumber : VRITIME