Kerja Sama Regional Diperkuat pada Konferensi ASEAN tentang Pemberantasan Polusi Plastik

[ad_1]

Vientiane, 29 Oktober 2024 – Konferensi ASEAN tentang Pemberantasan Polusi Plastik (ACCPP) 2024, yang diselenggarakan tahun ini di Laos, menggarisbawahi peningkatan komitmen ASEAN dalam mengatasi krisis sampah plastik dan memajukan kolaborasi regional untuk solusi pengelolaan plastik berkelanjutan. Para pemangku kepentingan utama dari Negara-negara Anggota ASEAN, sektor swasta, inovator, dan masyarakat sipil berkumpul untuk membahas strategi regional untuk mengatasi polusi plastik. Konferensi selagi 2 hari tersebut, yang diselenggarakan oleh Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (MONRE) Laos, bekerja sama dengan Lembaga Observasi Ekonomi untuk ASEAN dan Asia Timur (ERIA) dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) Laos, menyediakan sebuah platform untuk berbagi pengetahuan, mengidentifikasi sinergi kerja sama regional, dan menyelaraskan kebijakan untuk mengatasi polusi plastik.

Di bawah kepemimpinan Laos di ASEAN, dua pencapaian penting telah dicapai untuk memerangi permasalahan lingkungan hidup ini:

Sukses menjadi tuan rumah Konferensi ASEAN tentang Pemberantasan Polusi Plastik (ACCPP) edisi ke-2 tahun 2024 yang dihadiri oleh perwakilan negara anggota ASEAN, pembuat perubahan, inovator, dan pemangku kepentingan lainnya. Adopsi Deklarasi ASEAN tentang Sirkularitas Plastik

Pencapaian penting ini bertujuan untuk mengumumkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular, dan mendorong penggunaan plastik berkelanjutan, serta pengurangan sampah di seluruh wilayah. Dalam sambutan pembukaannya, Yang Mulia Bapak Phouvong Luangxaysana, Wakil Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Laos, menyoroti pentingnya kolaborasi regional, dengan menyatakan, ‘Negara-negara Anggota ASEAN telah berkomitmen (untuk mengurangi polusi plastik) dengan menggunakan Deklarasi Bangkok tentang Memerangi Sampah Laut, Rencana Aksi Regional ASEAN untuk Memerangi Sampah Laut, dan awal bulan ini, pada KTT ASEAN ke-44 dan ke-45 di Vientiane, Negara-negara Anggota ASEAN mengadopsi Deklarasi ASEAN tentang Sirkularitas Plastik..’ Nyonya. Martine Therer, Resident Consultant UNDP di Laos, menggarisbawahi bahwa ‘Pemerintah sendiri sepertinya tidak bisa mengatasi polusi plastik. Kita benar-benar membutuhkan pendekatan “segala upaya” dimana setiap warga negara, perusahaan, kota, organisasi juga memainkan peran mereka. Polusi plastik bukan hanya masalah lingkungan; ini adalah krisis sosio-ekonomi dan kesehatan yang memiliki pengaruh pada setiap sudut wilayah kita.’

Baca Juga:  Waktu sangat bagus posting Instagram pada tahun 2025 untuk membuat konten virus

Hasil utama dari konferensi ini meliputi diskusi strategis mengenai penerapan prinsip ekonomi sirkular, perluasan skema Tanggung Jawab Produsen yang Diperluas (EPR), dan mendorong perubahan perilaku untuk mengurangi plastik sekali pakai. Tindakan ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan industri hijau, meningkatkan investasi pada infrastruktur berkelanjutan, dan mendorong ekonomi sirkular yang meminimalkan sampah plastik. Pergeseran pola konsumsi dan praktik industri bisa mengurangi polusi plastik, dengan begitu menciptakan perubahan jangka panjang dalam masyarakat.

Konferensi ini juga memberikan penjelasan mengenai negosiasi antar pemerintah yang sedang berlangsung yang bertujuan untuk mengembangkan instrumen yang mengikat secara internasional mengenai polusi plastik. Upaya-upaya tersebut bisa memperkuat komitmen dan kebijakan global yang mengutamakan bahan-bahan berkelanjutan. Para peserta juga menyoroti pentingnya meningkatkan kondisi kerja para pekerja sampah casual, yang memainkan peran penting dalam upaya daur ulang di seluruh wilayah. Sorotan lainnya menampilkan pengenalan Kemitraan Aksi Plastik Global dan pameran para pemenang Tantangan Inovasi Polusi Plastik Akhir yang dipimpin oleh UNDP.

Tetsuya Watanabe, Presiden ERIA, menegaskan kembali dedikasi ERIA untuk memberi dukungan visi Negara-negara Anggota ASEAN, dengan menyatakan, ‘ERIA tetap teguh dalam komitmennya untuk berkontribusi pada upaya ASEAN dalam menghilangkan polusi plastik dengan menggunakan solusi kolaboratif dan inovatif.’ Ia juga menyatakan kepuasannya atas peran ERIA dalam merumuskan Deklarasi ASEAN tentang Sirkularitas Plastik.

Keberhasilan ACCPP 2024 menandai langkah signifikan lainnya di tengah-tengah perjalanan ASEAN menuju ekonomi sirkular dan lingkungan yang lebih bersih untuk semua.

[ad_2]
Sumber: VRITIMES