WARNAJEMBAR.COM – Lokakarya yang sukses mengenai proyek percontohan “Plastik Laut yang Mengambang dan Terapung di Ekosistem Mangrove” dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 7 November 2024. Proyek ini menargetkan wilayah-wilayah utama di Kabupaten Deli Serdang dan Kota Balikpapan, Indonesia, dengan tujuan mengembangkan ekosistem yang berkelanjutan, version berbasis komunitas untuk mengelola sampah plastik di ekosistem mangrove.
Lokakarya ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan nasional dan internasional, termasuk perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia, Kedutaan Besar Jepang, Badan Kerja Sama Internasional Jepang, dan Kementerian Lingkungan Hidup Jepang. Pejabat daerah dari Balikpapan, Deli Serdang, Kalimantan Timur, dan Sumatera Utara, serta akademisi dan organisasi non-pemerintah, juga hadir untuk berbagi wawasan dan keahlian dalam mengatasi polusi plastik di kawasan mangrove.
Bapak Reo Kawamura, Direktur Pusat Pengetahuan Regional untuk Sampah Plastik Laut, menekankan peran lokakarya ini dalam mendorong kolaborasi dan berbagi pengetahuan. Ia menyoroti pentingnya tindakan inovatif dan kolektif untuk melindungi ekosistem mangrove dari sampah plastik. Pertemuan ini merupakan bagian dari inisiatif kerja sama yang lebih besar sekali antara Indonesia dan Jepang, yang bertujuan untuk memperkenalkan aksi iklim, konservasi keanekaragaman hayati, dan prinsip-prinsip ekonomi sirkular di Asia Tenggara.
Diskusi dalam lokakarya ini menggarisbawahi pentingnya mangrove secara ekologis, yang berperan sebagai penyaring polusi alami, penyerap karbon, dan penghalang bencana. Para peserta merefleksikan kemajuan proyek percontohan dalam memobilisasi masyarakat lokal untuk rutinitas pembersihan dan potensi penerapannya yang lebih luas di seluruh Indonesia. Inisiatif ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam melestarikan hutan bakau dan mengatasi polusi plastik untuk generasi yang akan datang.
Sumber: VRITIMES