WARNAJEMBAR.COM – Safelog.ai bekerja sama dengan berbagai pihak antara lain Kepolisian Republik Indonesia, ABADI, Yayasan Kasih Yang Utama, dan Solidaritas Perempuan Sebay Lampung, menyelenggarakan seminar on-line dengan tema “Bersama Tolak Perdagangan Manusia: Melindungi Masa Depan Pekerja Indonesia .” Acara ini dilaksanakan untuk memberi dorongan untuk Kampanye Hati Biru yang dipelopori oleh PBB dan UNODC, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya perdagangan manusia dan memberikan bantuan kepada para penderita.
Perdagangan manusia, yang meliputi kerja paksa, perbudakan fashionable, dan eksploitasi seksual, merupakan kejahatan besar yang melibatkan lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia. Kejahatan-kejahatan ini sepertinya tidak hanya melanggar hak asasi manusia, tetapi juga memiliki memiliki pengaruh pada serius terhadap perekonomian dan stabilitas global. Seminar ini dihadiri lebih dari 50 peserta dari berbagai latar belakang, dengan tujuan untuk memperluas pemahaman mengenai memiliki pengaruh pada perdagangan manusia dan cara penanggulangannya.
Aldo Suryokusumo, CEO Safelog.ai, menyatakan bahwa perusahaan merasa terpanggil untuk mengambil bagian dalam kampanye ini akibat besarnya memiliki pengaruh pada perdagangan manusia terhadap kebebasan dan martabat individu. Ia mengharapkan dengan cara keikutsertaannya dalam Kampanye Hati Biru bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong lebih cukup banyak pihak untuk berkolaborasi melawan praktik tersebut. Safelog.ai berkomitmen untuk memperkuat gerakan global untuk mengatasi eksploitasi manusia dan memberi dorongan untuk upaya pemberantasan perdagangan manusia.
Kampanye Blue Coronary heart merupakan bagian dari inisiatif PBB untuk sampai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG), khususnya terkait dengan penghapusan perbudakan dan perdagangan manusia, serta menciptakan masyarakat yang lebih damai dan adil. Safelog.ai juga berencana untuk menerapkan berbagai inisiatif, termasuk pendidikan dan kolaborasi dengan pemerintah, perusahaan, dan organisasi masyarakat, untuk memberi dorongan untuk upaya global ini. Keberhasilan kampanye ini sangat bergantung pada tindakan kolektif yang melibatkan semua pihak untuk menghentikan kejahatan perdagangan manusia dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para penderita.
Sumber: VRITIME