[ad_1]
WARNAJEMBAR.COM – Harga emas (XAU/USD) memperlihatkan tren penguatan awal pekan ini setelah sebelumnya menyentuh titik harian terendah di stage $ 3.268. Menurut Andy Nugraha, analis dari Pt. Dupoin Futures Indonesia, peningkatan stabilitas di pasar global memicu aksi pembelian emas, mendorong harga naik sekitar 0,55% dan diperdagangkan hampir $ 3.338 pada penutupan sesi perdagangan pada hari Senin (28/4). Meski begitu, pada hari Selasa (29/4), harga emas minim diperbaiki menjadi sekitar $ 3.335 karena itu penguatan dolar Amerika Serikat yang terbatas dan peningkatan hubungan perdagangan antara AS dan Cina. Langkah Cina yang menghilangkan sebagian tarif tambahan pada barang impor Amerika Serikat telah memunculkan harapan pengurangan ketegangan perdagangan kedua negara.
Di sisi teknis, Andy lihat pola kandil dan indikator rata -rata bergerak yang memperlihatkan awal tren bullish. Dia menyebut bahwa semasa harga emas bertahan di atas dukungan utama, logam mulia ini mempunyai potensi untuk terus memperkuat goal berikutnya dalam kisaran $ 3.367. Tetapi, jika momentum pembelian mulai melemah, harga emas bisa diperbaiki kembali ke tingkat dukungan sebelumnya sekitar $ 3.267. Untuk itu, peserta pasar disarankan untuk melihat pergerakan harga dengan hati -hati, terutama ketika mendekati zona resistensi dan dukungan harian.
Faktor lain yang juga mempunyai pengaruh pada gerakan emas adalah prospek kebijakan moneter Federal Reserve. Pasar sementara waktu berspekulasi bahwa The Fed bisa mengurangi suku bunga dalam pertemuan FOMC pada 7 Mei, yang secara historis bisa menjadi kekuatan pendorong untuk emas. Fokus investor juga membuat khusus information ekonomi penting yang dijadwalkan minggu ini, termasuk laporan awal tentang pertumbuhan kuartal pertama produk bruto (PDB) dan information ketenagakerjaan April. Diprediksi akan ada penambahan sekitar 135.000 pekerjaan, dengan tingkat pengangguran tetap sebesar 4,2%. Jika hasil information tidaklah sebaik harapan, dolar Amerika Serikat mempunyai potensi untuk melemah dan mendorong permintaan emas.
Secara keseluruhan, harga Outlook Gold masih cenderung positif dalam jangka pendek, semasa sepertinya tidak ada penguatan yang signifikan dari dolar Amerika Serikat dan situasi geopolitik tetap kondusif. Tetapi, Andy Nugraha masih mengingatkan para peserta pasar untuk dapat menyadari potensi lonjakan volatilitas harga emas, terutama sebelum pelepasan information ekonomi utama Amerika Serikat. Ketidakpastian ini menjadikannya penting bagi investor untuk mengelola risiko dan terus mematuhi pengembangan pasar secara aktif. Dalam kondisi ini, emas tetap menjadi aset yang menarik sebagai pelindung nilai terhadap ketidakstabilan ekonomi.
Sumber: Vritimes
(Tagstotranslate) EMAS
[ad_2]
Source link