Dorong keberlanjutan dan kemakmuran dengan cara TJSL

[ad_1]

PT Kereta API Indonesia (Persero) terus memperlihatkan komitmennya dalam menciptakan kegunaan yang nyata bagi masyarakat dengan cara Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Selagi Januari sampai April 2025, Kai telah mendistribusikan dana sebesar Rp8.146.190.013 (delapan miliar seratus empat puluh -enam juta seratus sembilan puluh ribu tiga belas rupiah) untuk berbagai inisiatif bisnis mikro, lingkungan, dan memberdayakan yang tersebar di berbagai bidang operasional perusahaan.

Kai EVP dari Sekretaris Korporat Raden Agus Dwinanto Budiadji menjelaskan bahwa TJSL Kai sepertinya tidak hanya bagian dari tanggung jawab perusahaan, namun juga merupakan strategi yang berkelanjutan untuk memberi dorongan untuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG), terutama dalam aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.

“Jumlah Rp5.153.280.784 dari overall dana digunakan untuk program pengembangan lingkungan, termasuk berbagai inisiatif awesome seperti respons cepat Kai yang menghadiri situasi darurat bencana dan krisis sosial. Dengan menggunakan program ini, Kai hadir sebagai jalur depan dalam membantu masyarakat yang terkena memiliki pengaruh pada,” Agus menjelaskan.

Di sektor kesehatan, program Kai Sehat Sejahtera adalah salah satu ujung tombak Kai dalam meningkatkan akses ke layanan kesehatan, baik dengan cara perawatan tanpa biaya dengan klinik kereta api, pendidikan kesehatan, untuk memberi dorongan untuk fasilitas sanitasi di daerah terpencil.

Dukungan untuk pendidikan berkelanjutan juga dilakukan dengan cara Kai Edufriend, sebuah program bantuan dan penyediaan bantuan pendidikan untuk anak -anak di sekitar rel kereta api dan enviornment goal Kai. Ini juga menjawab SDG 4 (pendidikan berkualitas) secara konkret.

Kai juga aktif dalam meningkatkan kesadaran akan keselamatan bolak-balik kereta api dengan cara Program Sosialisasi Keselamatan Perka dan kampanye anti -hinder/kekerasan terhadap perempuan di kereta, sejalan dengan upaya untuk menciptakan transportasi umum yang aman dan inklusif (SDG 5 dan 11).

Baca Juga:  Sekitar 400 Orang Laksanakan Vaksinasi di Desa Cangkorah

“Lingkungan juga merupakan prioritas dengan kehadiran program Kai Cross Inexperienced dan membersihkan lingkungan (BBL). Rutinitas ini sepertinya tidak hanya membuat spesialisasi penghijauan dan pengurangan emisi, namun juga pada pembentukan budaya ramah lingkungan di masyarakat dan orang -orang Kai,” tambah Agus.

Dalam aspek hubungan sosial, program Kai Dungmas dan Kai dirancang sebagai jembatan yang memperkuat hubungan antara Kai dan masyarakat di sekitar enviornment operasional. Branding desa yang dipelihara telah menjadi bentuk konkret Kai dalam memberi dorongan untuk pengembangan berbasis potensial lokal.

“Sepertinya tidak kalah pentingnya, dukungan untuk ekonomi masyarakat direalisasikan dengan cara distribusi program pendanaan usaha mikro dan kecil (PUMK) RP2.278.307.549. Inisiatif ini meliputi bantuan, pembiayaan, dan pembukaan akses pasar untuk Kai Umk,” kata Agus.

Di bawah payung program Mika (Mitra Kai), Kai mengembangkan berbagai subprogram seperti Mika Hasanah, Mika Subsequent Elegance, Mika Cross Global, Mika Ingenious Space, ke pameran Mika yang bertujuan untuk menginkubasi dan mengakses bisnis mikro ke kelas dunia.

“Dengan menggunakan berbagai inisiatif TJSL, Kai ingin hadir sepertinya tidak hanya sebagai penyedia layanan transportasi, namun juga sebagai mitra pembangunan nasional. Kami yakin bahwa keberlanjutan hanya bisa dicapai jika komunitas di sekitarnya tumbuh bersama kami,” kata Raden Agus.

Langkah -langkah ini memperlihatkan konsistensi Kai dalam menerjemahkan SDG ke dalam praktik nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Mulai dari penguatan ekonomi lokal (SDG 8), pengurangan kesenjangan (SDG 10), menjadi kemitraan dalam pembangunan (SDG 17).

“Kai akan terus mendorong berbagai program TJSL yang adaptif, memiliki pengaruh pada, dan terukur. Di masa depan, Kai berkomitmen untuk menjadikan TJSL sebagai bagian integral dari strategi bisnis, yang sepertinya tidak hanya mendorong profitabilitas, namun juga berkontribusi langsung pada pengembangan berkelanjutan Indonesia,” AGUS menyimpulkan.

Baca Juga:  5 Hal Penting Tentang Token HMSTR dan Selingan Musim

[ad_2]
Sumber: VRITIMES