Asep Saepuloh Dorong Sinergi Satgas Sampah: Dari Ngamprah untuk Bandung Barat Bersih

NGAMPRAH| WARNAJEMBAR.COM // Langkah nyata untuk mengatasi persoalan sampah terus dilakukan di Kabupaten Bandung Barat. Salah satunya terlihat dalam kegiatan Sosialisasi Penanganan Sampah Tingkat Kecamatan, yang digelar di Aula Berakhlak Kantor Kecamatan Ngamprah, pada Selasa (7/10).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Satgas Sampah dari 11 desa di wilayah Kecamatan Ngamprah, serta perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat.

Salah satu tokoh lingkungan yang turut memberikan pandangan dan semangat baru adalah Asep Saepuloh, Ketua Saung Maggot Bandung Barat, yang selama ini dikenal aktif menggerakkan masyarakat dalam pengelolaan sampah organik.

Asep Saepuloh menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai bahwa sosialisasi Satgas Sampah adalah langkah penting untuk memperkuat koordinasi lintas desa, sekaligus menumbuhkan kesadaran warga agar mengelola sampah sejak dari sumbernya.

“Alhamdulillah, hari ini kita bersama-sama melakukan sosialisasi tentang Satgas Sampah di Kecamatan Ngamprah. Hadir perwakilan dari 11 desa, dan ini menjadi momentum bagus untuk memperkuat sinergi antara masyarakat, Satgas, dan pemerintah. Kita di Saung Maggot siap membantu, terutama dalam pengolahan sampah organik,” ujar Asep.

Asep menekankan bahwa masalah sampah tidak bisa diselesaikan sendiri, tetapi harus menjadi tanggung jawab bersama antara masyarakat, pemerintah daerah, dan berbagai komunitas lingkungan.

Ia juga menyoroti pentingnya edukasi agar warga memilah sampah dari rumah, tidak sekadar menimbun atau membuangnya tanpa pengelolaan.

“Masyarakat perlu mulai memilah sampah dari sumbernya. Jangan hanya ditimbun atau ditumpuk. Kalau belum bisa mengolah sendiri, sekarang sudah ada Satgas di tiap desa. Kita bisa berkolaborasi untuk menyalurkan dan mengolahnya dengan benar,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Asep juga menyampaikan dukungannya terhadap program pemerintah, khususnya DLH Bandung Barat, dalam mencari solusi atas krisis sampah yang sempat memuncak akibat pembatasan operasional TPA.

Baca Juga:  HUT RI ke-80 di Bandung Barat, Padalarang Tunjukkan Semangat Kolaborasi dan Kebersamaan

Ia berharap inovasi dan gotong royong menjadi kunci untuk menjaga kelestarian lingkungan, apalagi TPA Sarimukti dan Legok Nangka masih menghadapi keterbatasan kapasitas.

“Saung Maggot siap bersinergi dengan pemerintah, baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Kita semua ingin Bandung Barat bersih, sehat, dan mandiri dalam pengelolaan sampah,” ujar Asep penuh optimisme.

Selain memberikan pemahaman, sosialisasi ini juga diharapkan memperkuat koordinasi teknis Satgas Sampah antar-desa, mulai dari pendataan volume sampah, mekanisme pengangkutan, hingga arah pengolahan.

Menurut Asep, kolaborasi ini adalah terobosan nyata dari Pemda Bandung Barat, yang menandakan keseriusan pemerintah dalam membangun ekosistem pengelolaan sampah berkelanjutan.

“Program Satgas Sampah ini sangat bagus. Dengan adanya tim di tiap desa, kita bisa lebih mudah mengkoordinir, memantau tumpukan sampah yang belum terurai, dan menyalurkan ke tempat pengolahan. Ini adalah langkah konkret menuju Bandung Barat yang lebih bersih dan berdaya,” tutup Asep.

Kegiatan sosialisasi ini pun menjadi simbol semangat baru bagi Kecamatan Ngamprah, sebagai wilayah yang tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga pionir dalam gerakan peduli sampah berbasis masyarakat.

Melalui kolaborasi antara Satgas, DLH, dan komunitas lingkungan seperti Saung Maggot, harapan untuk menciptakan Bandung Barat bebas sampah bukan lagi sekadar wacana melainkan gerakan bersama yang mulai nyata dirasakan. (Red).

Tinggalkan Balasan