Bandung Barat – Warna jembar.com // Pemerintahan Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (9/11/2025), saat Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Duta Usaha Rancage.
Kunjungan tersebut menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) dalam memperkuat kolaborasi pusat dan daerah untuk pembangunan desa yang berkelanjutan.
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap kemajuan desa.
“Alhamdulillah, kita patut bersyukur atas kehadiran Bapak Menteri. Kehadiran beliau menjadi kebanggaan dan energi baru bagi kami. Desa Cilame menjadi contoh luar biasa bagaimana desa bisa tumbuh dengan inovasi, kolaborasi, dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Jeje.
Bupati Jeje menjelaskan bahwa Desa Cilame merupakan salah satu desa dengan penduduk terpadat di Bandung Barat, mencapai lebih dari 32 ribu jiwa, namun hal itu justru menjadi potensi besar untuk menggerakkan ekonomi lokal.
Menurutnya, berkat sinergi pemerintah daerah, desa, dan masyarakat, kini telah tumbuh berbagai desa tematik ketahanan pangan di seluruh wilayah Bandung Barat.
“Bandung Barat saat ini memiliki 165 BUMDes aktif yang fokus mengelola sektor ketahanan pangan. Sebanyak 20 persen dana desa telah dialokasikan untuk program ini. Ada desa dengan tema sapi, ayam, ikan, padi, hingga buah-buahan. Semua berjalan sinergis untuk mewujudkan kemandirian ekonomi desa,” tambah Jeje.
Selain penguatan sektor pangan, Pemkab Bandung Barat juga membentuk 165 koperasi Desa Merah Putih (KDMP) sebagai wadah sinergi ekonomi desa. Desa Cilame menjadi salah satu wilayah yang paling siap, dengan tujuh gerai KDMP yang sudah siap beroperasi di berbagai kecamatan.
Menteri Yandri Susanto: “Desa Cilame Layak Jadi Role Model Nasional”
Sementara itu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia, Yandri Susanto, menyampaikan kekagumannya terhadap inovasi dan tata kelola Desa Cilame.
Dalam sambutannya, Menteri Yandri menilai pengelolaan dana desa di Cilame sangat tertib dan produktif.
“Saya datang ke sini karena mendapat laporan bahwa Desa Cilame menjadi salah satu desa terbaik dalam pengelolaan dana desa untuk ketahanan pangan. Ini contoh konkret bagaimana desa bisa mandiri dan berdaya,” tutur Yandri.
Menteri Yandri mengapresiasi konsep integrasi BUMDes Duta Usaha Rancage dengan berbagai program ekonomi kreatif dan pemberdayaan masyarakat.
Ia juga mendorong agar desa-desa lain di Bandung Barat meniru model ini, termasuk memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk kegiatan produktif seperti budidaya ikan, sayuran, hingga pengembangan taman desa yang bisa menjadi destinasi wisata edukatif.
“Peredaran uang desa harus benar-benar dari desa, oleh desa, dan untuk desa. Kalau ini berjalan, ekonomi desa akan tumbuh dan rakyat akan sejahtera,” tegasnya.
Yandri juga mendorong sinergi antara BUMDes dengan sektor swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Ia mengajak perusahaan di Bandung Barat untuk ikut mempercantik kawasan desa melalui pembangunan taman, taman bunga, hingga sarana publik yang ramah warga.
“Tidak harus keluar uang tunai. Perusahaan bisa membangun taman, kolam ikan, atau fasilitas publik dengan mencantumkan nama mereka. Desa jadi indah, masyarakat senang, perusahaan pun mendapat citra positif,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Menteri Yandri memberikan apresiasi khusus kepada Bupati Jeje dan jajaran pemerintah daerah yang dinilainya berhasil melahirkan banyak program inovatif.
Ia berjanji akan memberikan perhatian lebih bagi Bandung Barat sebagai model pengembangan desa berkelanjutan tingkat nasional.
“Saya yakin Desa Cilame akan menjadi percontohan nasional. Kalau semua desa di Indonesia seperti ini, maka cita-cita Presiden untuk membangun dari desa dan memberantas kemiskinan bisa segera terwujud,” pungkas Menteri Yandri. (Red)






