Penguatan Ketahanan Pangan: Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian KBB Gelar Sosialisasi B2SAH di Kecamatan Ngamprah

Ngamprah – Warna jembar.com // Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bandung Barat melalui Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan melaksanakan kegiatan Sosialisasi B2SAH (Beragam, Bergizi Seimbang, Aman, dan Halal) yang diikuti oleh Ketua Kader Pokja 3 Desa se-Kecamatan Ngamprah.

Kegiatan ini berlangsung di Aula BerAKHLAK Kecamatan Ngamprah dan bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat melalui kader desa mengenai pentingnya pola konsumsi pangan yang sehat, aman, dan terjangkau.

Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Ngamprah Agnes Virganti, S.STP., SH., M.Si, Ketua Harian PKK Kecamatan Iis Jaka, Ketua Pokja 2 Hj. Lilis, Ketua Pokja 3 Irmaya, serta jajaran perangkat kecamatan termasuk Kasi Trantib Mega Oktavianti.

Dalam sambutan pembuka, Camat Ngamprah menyampaikan bahwa ketahanan pangan merupakan tanggung jawab bersama untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan gizi seluruh masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.

“Pemenuhan gizi yang seimbang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan anak agar sehat, cerdas, dan produktif. Masyarakat perlu memahami bahwa pangan lokal dapat menjadi sumber gizi yang berkualitas dan menjadi bagian dari upaya membangun kemandirian ekonomi desa,” ujar Camat Agnes.

Beliau menambahkan bahwa setiap desa memiliki potensi pangan yang dapat dikembangkan sebagai identitas sekaligus motor penggerak kesejahteraan warga.

Dengan demikian, penguatan ketahanan pangan berbasis desa menjadi salah satu strategi penting dalam meningkatkan stabilitas perekonomian masyarakat.

Sesi materi disampaikan oleh Subkoordinator Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan DKPP KBB, Abdul Rakhman Sani, SP., MP.

Beliau menjelaskan prinsip dasar pola konsumsi B2SA yang menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi sesuai konsep Isi Piringku, meliputi karbohidrat, protein hewani dan nabati, vitamin, mineral, buah, serta sayuran.

Menurutnya, pemilihan pangan lokal seperti jagung, singkong, kentang, talas, serta kacang-kacangan, dapat menjadi alternatif sumber energi, zat pembangun, dan zat pengatur yang tidak hanya bernilai gizi tinggi tetapi juga ramah lingkungan dan lebih terjangkau.

Baca Juga:  Desa Cilame Jadi Lokasi Kunjungan Menteri Desa, Wujud Sinergi Pusat dan Daerah Bangun Ketahanan Pangan

Selain itu, konsumsi protein menjadi fokus penting, terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak sebagai pendamping ASI. Pola makan yang tepat dinilai berperan besar dalam menunjang tumbuh kembang dan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Dalam paparannya, Abdul Rakhman juga menjelaskan pentingnya aspek keamanan pangan, yaitu upaya mencegah pangan dari potensi cemaran biologis, kimia, maupun fisik yang dapat membahayakan kesehatan.

Warga diimbau untuk memilih pangan yang segar, menyimpan makanan dengan prosedur yang benar, serta memastikan kualitas daging, ikan, sayur, dan buah sebelum dikonsumsi.

“Keamanan pangan adalah bagian dari perlindungan kesehatan masyarakat. Pemilihan bahan pangan segar dan berkualitas merupakan langkah sederhana namun krusial,” ungkapnya.

Pada akhir kegiatan, beliau berharap para kader Pokja 3 dapat menyampaikan kembali materi yang diterima kepada masyarakat desa masing-masing, sehingga edukasi mengenai pangan sehat dan terjangkau dapat merata hingga tingkat rumah tangga.

“Kader merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan penerapan B2SA, kita dapat mewujudkan keluarga yang sehat, mandiri, dan produktif menuju Indonesia Emas,” tuturnya menutup sesi.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memperkuat peran kader desa dalam mendukung program ketahanan pangan serta meningkatkan kesadaran warga mengenai pentingnya konsumsi pangan yang aman dan bergizi. (Aa/ Red)

Tinggalkan Balasan