Bandung Barat – warnajembar.com // Di era ketika arus informasi bergerak tanpa batas dan nilai-nilai baru terus menggerus ruang kebangsaan, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) menegaskan perlunya memperkuat benteng moral generasi muda. Melalui kerja sama strategis dengan Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikav) TNI AD, Dispora KBB resmi menggelar Pendidikan Bela Negara pada Kamis, 18 Desember 2025.

Sebagai wadah memperkuat karakter pemuda dalam menghadapi era digital yang penuh tantangan tak kasat mata.
Tidak hanya menjadi agenda rutin, program ini diarahkan sebagai strategi pertahanan moral. Pemerintah daerah memandang bahwa generasi muda kini berada di persimpangan yang rentan : terbuka terhadap ilmu, namun juga mudah terseret arus ideologi dan budaya global yang melemahkan jati diri bangsa.
Pemuda Berhadapan dengan Ancaman Baru : Moral dan Ideologi Digital
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga KBB, Imam Santoso Mulyo, menekankan bahwa ancaman terhadap pemuda masa kini tidak lagi identik dengan serangan militer, tetapi infiltrasi halus yang menyasar moral, pola pikir, hingga mental kebangsaan.
“Bela negara hari ini bukan hanya soal angkat senjata. Ini soal menjaga pikiran dan hati dari ancaman yang tidak terlihat—budaya negatif, radikalisme, hingga penyalahgunaan teknologi yang merusak karakter,” tegasnya.
Imam menyebut globalisasi dan teknologi digital sebagai pedang bermata dua: kaya informasi, tetapi juga pintu masuk distraksi moral yang dapat mengikis kecintaan generasi muda terhadap bangsa.
Sinergi Dispora dan Pusdikav TNI AD :
Membangun Karakter Lewat Ilmu dan Disiplin. Pendidikan Bela Negara dirancang tidak hanya membentuk fisik, tetapi juga mental, spiritual, serta integritas pemuda Bandung Barat. Kolaborasi dengan Pusdikav TNI AD dipilih karena TNI dianggap sebagai institusi yang paling konsisten menanamkan disiplin, loyalitas, serta wawasan kebangsaan.
Materi yang diberikan meliputi :
Wawasan kebangsaan dan cinta tanah air Latihan kepemimpinan, kedisiplinan, dan kerja sama. Pembinaan karakter, etika, dan integritas.Kegiatan lapangan untuk memperkuat solidaritas dan tanggung jawab sosial.Sinergi ini diharapkan menjadi model baru pendidikan karakter bagi pemuda di KBB lebih komprehensif, relevan, dan berorientasi pada tantangan zaman.
Mencetak Pemuda Tangguh yang Mampu Menjadi Garda Moral Bangsa
Dispora KBB menegaskan bahwa pemuda kini tidak hanya siap menjadi penerus bangsa, tetapi harus tampil sebagai penggerak kemajuan daerah serta penjaga moral masyarakat.
Imam berharap peserta mengikuti seluruh sesi dengan komitmen tinggi agar nilai bela negara tidak berhenti sebagai teori, tetapi menjadi karakter hidup.
“Ini bukan sekadar pelatihan, tapi bekal hidup. Pemuda KBB harus menjadi teladan dan pelopor perubahan, bukan hanya penonton sejarah,” ujar Imam.
Kegiatan ditutup dengan peresmian pembukaan resmi yang menjadi simbol dimulainya proses pembentukan generasi muda Bandung Barat yang tangguh, berintegritas tinggi, dan siap menghadapi tantangan digital maupun ideologis global. (Red).






