Bandung Barat – warnajembar.com / Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 1) Batujajar Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat (KBB) medapatkan sorotan tajam dari tokoh masyarakat.
Menurut salah satu warga Asep Ernah, Sorotan tersebut dimana sistem jalur non akademik, khusus nya jalur gulat telah terjadi kontroversi dimana pada saat uji kompetensi hanya duduk-duduk saja tidak melakukan aktivitas apapun.
“Selanjutnya jalur KEMT sejauhmana ferivikasi kelapangam tentang kelayakan yang objektif begitupun jalur domisili, apalagi jalur PPDK yaitu jalur kebutuhan khusus itu perlu investigasi yg dalam karena indikasi titipan dominan,” Ucapnya.
Ia juga mengatakan. Adapun jalur Program Anak Putus Sekolah (PAPS) yang dicanangkan KDM tidak jauh berbeda dengan jalur non akademik, dengan sistem PPDB.
“Saat ini bukan malah mempermudah, malah mempersulit dari awal pendaftaran sampai pengumuman untuk semua jalur,”
Asep Berharap, untuk mohon kiranya investigasi juga audit panitia juga kepala sekolah tersebut sejauhmana independen nya juga, ketelitiannya, karena semua dirahasiakan yg diterima dari unsur mana jalur semua jalur itu termasuk jalur PAPS.
Pada saat Asep komunikasi dengan kepala sekolah SMAN Batujajar malah menyarankan untuk masuk ke SMA terbuka yg ada di lokasi sekolah tersebut.
Kepala sekolah menjelaskan. Karena ijazahnya dari SMAN Batujajar juga sama, atau masuk dulu sekolah yg lain selama satu semester baru pindah ke sekolah SMAN Batujajar itu jawaban Kepala sekolah.
Sorotan tajam yang ini menurut warga agar diketahui oleh disdik jawa barat, agar dapat melakukan tindakan terhadap pihak sekolah yang tertutup yang hanya panitia juga dan kepsek yg mengetahuinya.
Asep beranggapan, sebelum tahun ajaran baru kiranya sistem atau apapun namanya yang digerakan oleh SDM yg memiliki kepentingan disekolah tersebut atas dasar kewenangan dan kekuasaan akan sangat mudah untuk menerima atau menolak calon siswa baru dengan dasar ini mah sistem dari sananya.
Ia juga mengatakan, bahwa harapan kedepan tujuan baik gubernur dengan program PAPS. “Ini malah entah siapa yg mengisinya dan mekanisme apa yg dilakukan nya,” Pungkas Asep. (*red)
