Salah satu inisiatif utama dalam perubahan berkelanjutan ini adalah pengembangan Kota Masdar, kawasan perkotaan yang sepenuhnya ramah lingkungan.
Kota Masdar dirancang untuk menjadi model keberlanjutan, menampilkan bangunan hemat energi, sumber energi terbarukan, dan ruang hijau yang luas. Energi matahari memainkan peranan penting, dengan panel surya dan instalasi fotovoltaik yang menggerakkan kota.
Perancangan perkotaan juga menekankan kemudahan berjalan kaki dan penggunaan pilihan transportasi ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik dan sistem angkutan cepat pribadi.
Upaya Dubai mencakup standar bangunan ramah lingkungan, khususnya melalui Peraturan dan Spesifikasi Bangunan Ramah Lingkungan Dubai.
Peraturan ini mengamanatkan desain, material, dan praktik hemat energi untuk konstruksi baru. Sertifikasi LEED (Kepemimpinan dalam Desain Energi dan Lingkungan) telah menjadi tolok ukur proyek-proyek baru, memastikan proyek-proyek tersebut memenuhi standar keberlanjutan yang tinggi.
Struktur ikonik seperti situs Expo 2020 Dubai, yang kini diubah menjadi Distrik 2020, menggabungkan prinsip desain berkelanjutan, dengan fokus pada efisiensi sumber daya dan dampak lingkungan minimal.
Konservasi air adalah bidang fokus penting lainnya. Dubai telah menerapkan sistem pengolahan dan daur ulang air yang canggih untuk mengurangi limbah dan mendorong penggunaan kembali.
Sustainable City, sebuah komunitas perumahan di Dubai, menampilkan teknik penghematan air yang inovatif, termasuk daur ulang air limbah dan sistem irigasi cerdas. Langkah-langkah ini tidak hanya menghemat air tetapi juga mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan yang terkait dengan pengolahan dan distribusi air.
Kota ini juga banyak berinvestasi pada energi terbarukan. Taman Surya Mohammed bin Rashid Al Maktoum adalah salah satu proyek energi terbarukan terbesar di dunia, yang bertujuan menghasilkan 5.000 MW tenaga surya pada tahun 2030.
Taman surya ini merupakan bukti komitmen Dubai untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Strategi Energi Bersih Dubai 2050 menguraikan tujuan kota ini untuk menghasilkan 75% energinya dari sumber-sumber ramah lingkungan pada pertengahan abad ini.
Inisiatif transportasi umum juga sama pentingnya dalam agenda keberlanjutan Dubai. Perluasan Metro Dubai, bersama dengan layanan trem dan bus listrik baru, bertujuan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan emisi kendaraan.
Selain itu, kota ini juga mengembangkan infrastruktur bersepeda yang luas dan mempromosikan zona bebas mobil untuk mendorong moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Ruang hijau dan proyek pertanian perkotaan Dubai semakin menekankan dedikasinya terhadap keberlanjutan. Kota ini menciptakan banyak taman, kebun komunitas, dan pertanian vertikal untuk meningkatkan keanekaragaman hayati perkotaan dan menyediakan sumber makanan lokal.
Kawasan hijau ini tidak hanya meningkatkan kualitas udara dan mengurangi urban heat island, namun juga menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesejahteraan antar warga.
Kesimpulannya, tren Dubai menuju pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan adalah pendekatan multifaset yang melibatkan energi, konservasi air, praktik bangunan ramah lingkungan, dan transportasi berkelanjutan.
Upaya-upaya ini mengubah Dubai menjadi model keberlanjutan global, dan menjadi preseden yang dapat diikuti oleh kota-kota lain di seluruh dunia.
Seiring Dubai terus berinovasi dan berinvestasi pada teknologi ramah lingkungan, hal ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup penduduknya namun juga berkontribusi pada perjuangan global melawan perubahan iklim.
Sumber: VRITIMES