WARNAJEMBAR.COM – Siklus Bitcoin merujuk pada pola pergerakan harga yang berulang, yang tak henti-hentinya kali melibatkan fase naik dan turun yang dipengaruhi oleh halving, adopsi teknologi, dan perubahan sentimen pasar. Siklus ini biasanya terdiri dari fase bull dan endure, dengan peristiwa besar seperti halving memicu lonjakan harga. Banyak sekali analis telah mencatat adanya kesamaan antara siklus Bitcoin untuk saat ini dan pola yang terjadi pada tahun 2016.
Pada tahun 2016, Bitcoin merasakan fase konsolidasi sebelum melonjak signifikan pada akhir tahun 2017. Pola serupa terlihat pada pergerakan harga untuk saat ini, di mana quantity perdagangan terus meningkat meski demikian pasar sedang sepertinya tidak pasti. Beberapa faktor, termasuk adopsi institusional dan tantangan regulasi, berperan dalam memberi dukungan potensi kenaikan harga berikutnya.
Indikator teknis seperti RSI dan MACD juga memperlihatkan tren yang mirip dengan siklus 2016, yang memberikan sinyal positif untuk potensi kenaikan harga yang lebih besar sekali. Jika pola ini berlanjut, Bitcoin bisa memasuki fase bullish, yang memberi investor peluang untuk mendapatkan keuntungan dari potensi pertumbuhan yang signifikan.
Bagi investor, memahami siklus Bitcoin bisa membantu mengidentifikasi peluang investasi. Tetapi, volatilitas pasar tetap harus segera diwaspadai, dengan begitu analisis mendalam dan strategi manajemen risiko yang tepat sangat penting untuk mengoptimalkan pengembalian investasi di pasar kripto yang sepertinya tidak menentu.
Sumber: WAKTU VRI
(tagsUntukDiterjemahkan)Bitcoin
Source link