Para investor tengah menunggu keputusan pengadilan mendatang dalam kasus SEC v. Ripple. Pada bulan Juli 2023, Hakim Torres mengambil keputusan bahwa undang-undang sekuritas Amerika Serikat melarang investor institusional menjual XRP.
Pada bulan Maret 2024, SEC mengajukan pemberitahuan pembukaan ganti rugi ke pengadilan dengan tuntutan denda sekitar $2 miliar. Selain itu, SEC memberi dukungan keputusan pengadilan untuk melarang penjualan XRP kepada investor institusional.
Menurut Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), tindakan yang diambil setelah keluhan Ripple tampaknya sangat mirip dengan tindakan yang memicu gugatan tahun 2020.
Tetapi, Ripple menegaskan bahwa penjualan XRP pasca-keluhan dilakukan kepada investor terakreditasi atau dengan cara kontrak ODL, yang mencegah keuntungan atau kerugian apa pun.
Undang-undang sekuritas Amerika Serikat melarang penjualan kepada investor terakreditasi. Selain itu, investor institusional yang memperoleh XRP dengan cara kontrak ODL sepertinya tidak bisa mengantisipasi keuntungan, yang gagal dalam uji Howey untuk ekspektasi keuntungan.
Tetapi, investor masih mempertimbangkannya, seperti yang ditunjukkan oleh tren harga XRP. Untuk saat ini Ripple terus tumbuh di seluruh dunia, larangan investor institusional di AS bisa menghambat pertumbuhannya di negara tersebut.
Analisis Harga XRP Menurut Para Mahir
Ada sejumlah analis yang berpendapat bahwa XRP belum merasakan peningkatan, dan mereka memperkirakan bahwa Beberapa analis optimis terhadap prospek XRP.
Menurut EGRAGRAM CRYPTO, formasi candlestick bulanan XRP memperlihatkan tren naik, dengan harga ditutup di atas degree resistance Fibonacci 0,236. Mereka memprediksi kenaikan ke Fibonacci 1,618, atau sekitar $6,40, dan menyebutnya sebagai “konsolidasi alamiah.”
Armando Pantoja dan Brett Hill juga memperkirakan kenaikan harga XRP. Pantoja memperkirakan harganya akan berada di kisaran $2,90 sampai $16,10, sementara itu Hill mengemukakan tiga faktor utama yang bisa mendorong harga ke degree $5.
Salah satunya adalah keputusan yang diambil dalam kasus Ripple v. SEC yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun, yang sementara waktu sedang dalam tahapan persidangan. Setelah menerima tiga kemenangan signifikan, meski demikian sebagian, di pengadilan pada tahun 2023, perusahaan tersebut tampaknya terus melaju.
Setiap kemenangan menghasilkan peningkatan harga XRP, dan banyak sekali orang di industri ini yakin bahwa harga aset akan naik lagi jika Ripple menang. Bagi mereka yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang gugatan tersebut dan bagaimana hal itu bisa memengaruhi penilaian token
Mempengaruhi Putusan SEC vs Ripple pada XRP IDR
Keputusan pengadilan dalam kasus SEC vs. Ripple bisa berdampak besar pada harga XRP IDR. Jika pengadilan mengambil keputusan Ripple bersalah sebab menjual sekuritas yang sepertinya tidak terdaftar dengan cara token XRP, hal ini bisa meningkatkan kepercayaan investor dan permintaan terhadap XRP, yang biasanya diikuti oleh peningkatan harga XRP terhadap IDR.
Tetapi, jika keputusan sepertinya tidak beruntung Ripple, ketidakpastian regulasi bisa dikarenakan volatilitas harga XRP terhadap IDR.
Keputusan ini juga bisa menjadi acuan penting untuk regulasi nilai mata uang kripto di masa yang akan datang. Kejelasan regulasi yang lebih baik bisa menarik minat investor ritel dan institusional untuk berinvestasi di XRP, dengan begitu meningkatkan permintaan dan harga XRP terhadap IDR. Sebaliknya, ketidakpastian hukum yang berkelanjutan bisa mengurangi minat investor dan dikarenakan fluktuasi harga.
Untuk alasan itu, investor yang tertarik dengan XRP IDR harus segera memantau dengan cermat perkembangan kasus SEC terhadap Ripple.
Melihat perkembangan harga XRP secara real-time di Bittime. Bittime memberikan kemudahan dan keamanan dalam setiap transaksi penggunanya sebagai platform investasi aset kripto yang terdaftar di Bappebti dan Kominfo.
Jangan lewatkan kesempatan mencoba memeriksa perkembangan harga XRP dan pikirkan potensinya untuk portofolio investasi Anda di Bittime!
Sumber: VRITIMES
