Apakah Keputihan Merupakan Jalur Kehamilan? Ketahui Faktanya

Apakah Keputihan Merupakan Jalur Kehamilan? Ketahui Faktanya


Jakarta

Keputihan merupakan cairan yang keluar dari vagina, hal ini standard terjadi pada wanita. Tetapi, apakah keputihan merupakan jalur kehamilan? Yuk, ketahui faktanya Bunda.

Keputihan dapat menjadi jalur awal kehamilan, terutama bila terjadi perubahan jumlah, warna, dan tekstur.

Apakah keputihan merupakan jalur kehamilan?

Keputihan, kadang-kadang disebut lendir serviks, adalah cairan berwarna cerah seperti gel yang diproduksi oleh leher rahim. Keputihan ini terjadi sejauh siklus menstruasi, tetapi keputihan ini akan berubah pada awal kehamilan. Kebiasaan banyak orang mengasosiasikan cairan serviks dengan kehamilan.

Dr Anna Targonskaya, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, menjelaskan bahwa keputihan saat hamil akan meningkat dan lama kelamaan berubah menjadi sesuatu yang disebut sumbat lendir. Sumbat lendir ini melindungi janin dari infeksi dan masalah semasih persalinan.

Keputihan yang standard biasanya akan terlihat seperti susu, air, atau putih telur, dan perubahan konsistensinya menandakan adanya infeksi, seperti dikutip dari laman Toplinemd.

Jika keputihan muncul sebagai jalur kehamilan, biasanya berwarna cerah dan encer atau encer. Selagi kehamilan, leher rahim dan dinding vagina melunak dan meningkatkan keputihan saat tubuh mulai mempersiapkan kehamilan. Proses ini membantu mencegah virus dan kuman masuk ke dalam vagina.

Penyebab keputihan saat hamil

Keputihan pada ibu hamil bisa disebabkan oleh peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron semasih kehamilan. Kedua hormon tersebut dikarenakan perubahan pada lapisan vagina.

Jadi saat hamil, leher rahim dan dinding vagina akan melunak dan meningkatkan keputihan seiring tubuh ibu mulai mempersiapkan kehamilan. Akibatnya cairan yang keluar lebih cukup banyak dan menjadi lebih kental.

Umumnya keputihan sebagai jalur hamil muncul 1-2 minggu pada masa awal pembuahan dan semakin meningkat seiring dengan perkembangan kehamilan. Tetapi, langkah kualitas terbaik untuk memastikan kehamilan adalah dengan tetap melakukan tes kehamilan.

Seiring bertambahnya usia kehamilan, Anda mungkin saja akan merasakan fase keputihan yang berlebihan sampai mendekati waktu melahirkan.

Perbedaan keputihan jalur hamil dan keputihan sebelum menstruasi

Keputihan sebagai jalur hamil dan keputihan sebagai jalur menstruasi ternyata dengan cara yang berbeda ya, Bunda. Berikut ciri-ciri yang membedakan keputihan jalur hamil dan menjelang menstruasi jika dilihat dari jumlah, warna dan tekstur keputihan.

1. Jumlah keputihan

Jumlah keputihan yang menjadi jalur keberhasilan pembuahan umumnya lebih cukup banyak dibandingkan jumlah keputihan sebelum menstruasi. Peningkatan keputihan pada ibu hamil terjadi pada trimester pertama kehamilan.

2. Warnanya keputihan

Warna keputihan jalur hamil umumnya cerah, selain putih susu. Sedangkan warna keputihan saat menstruasi cenderung kekuningan.

Baca Juga:  Resep telur puyuh scotch dengan bourbon dan garam seledri

3. Tekstur berwarna keputihan

Tekstur keputihan jalur hamil biasanya kental dan licin. Dengan cara yang lain dengan tekstur keputihan sebelum menstruasi yang lebih encer dan sepertinya tidak lengket.

Jalur hamil juga dapat muncul menjelang menstruasi

Saat kehamilan baru terjadi, tubuh akan mulai memberikan beberapa jalur atau indikasi lainnya ya, Bunda. Jalur-tanda hamil umumnya muncul pada minggu pertama pembuahan. Tetapi, sebagian wanita sesekali sepertinya tidak menyadari tanda-tanda tersebut.

Survei yang dilakukan American Kehamilan Affiliation (APP) memperlihatkan sekitar 71 persen wanita yang disurvei memperlihatkan tanda-tanda awal kehamilan sebelum terlambat menstruasi.

Menurut Ob-Gyn dan Direktur Medis di Klinik Maven, Jane Van Dis, MD, hal ini dapat terjadi akibat siklus menstruasi beberapa wanita sepertinya tidak teratur.

“Jika siklus seorang wanita sepertinya tidak teratur, ia cenderung sepertinya tidak memperhatikan terlambatnya menstruasi,” ujarnya, dikutip dari Oldsters.

Berikut tanda-tanda kehamilan yang dirangkum dari Parenting Firstcry dan HealthLine:

1. Pelukan

Kram dapat menjadi jalur awal kehamilan. Wanita hamil mungkin saja mengalami kram ringan. Kram ini terasa mirip dengan kram sebelum atau di awal menstruasi, tetapi akan terasa di perut bagian bawah atau punggung bawah.

2. Peningkatan suhu basal tubuh

Biasanya sebelum terjadi ovulasi, suhu tubuh meningkat dan kembali standard setelah siklus menstruasi berlangsung.

Tetapi saat hamil, suhu basal tubuh cenderung terus meningkat karena itu tingginya kadar progesteron saat hamil. Jika suhu tubuh Anda meningkat lebih dari 20 hari setelah ovulasi, itu tandanya Anda positif hamil.

3. Perubahan pada payudara

Kadar estrogen yang meningkat setelah pembuahan akan membuat tubuh terasa pegal dan merasakan beberapa perubahan pada payudara. Gejala ini sepertinya tidak jauh dengan cara yang berbeda dengan jalur payudara pramenstruasi, tetapi akan semakin parah setelah terlambatnya masa menstruasi.

“Perubahan pada payudara umumnya merupakan salah satu jalur awal kehamilan,” kata Kecia Gaither, MD, MPH, FACOG, anggota Kongres Mahir Obstetri dan Ginekologi Amerika.

4. Kelelahan

Perubahan kadar hormon progesteron dikarenakan tubuh mudah lelah dan mengantuk selalu. Kelelahan dan kantuk merupakan jalur awal kehamilan dan akan semakin parah pada trimester pertama

5. Mual

Mual alias muntah merupakan salah satu gejala kehamilan yang sangat umum dan terus menerus disebut dengan mual di pagi hari. Hal ini bisa mulai terjadi sedini 4-6 minggu setelah pembuahan.

Sekitar 80 persen ibu hamil biasanya merasakan mual di minggu-minggu awal kehamilan sebelum terlambat haid, Bu. Tetapi tingkat keparahannya bervariasi.

Baca Juga:  Pemerintah Terbitkan Peraturan yang Melarang Influencer Mengumumkan Susu Formulation Bayi

6. Nafsu keinginan sebaliknya menolak makanan

Hormon kehamilan dapat membuat ibu hamil mendambakan atau bahkan menolak suatu hal, akibat indra penciumannya menjadi tajam dan sensitif terhadap aroma tertentu. Hal ini terjadi pada minggu-minggu awal setelah pembuahan dan mungkin saja sepertinya tidak terjadi semasih kehamilan.

7. Perut kembung

Salah satu jalur hamil sebelum terlambat haid lainnya adalah perut kembung. Hal ini terjadi akibat adanya peningkatan kadar hormon progesteron yang menghambat pencernaan dan menahan gasoline di usus.

8. Tak henti-hentinya buang air kecil

Ibu cenderung terus menerus buang air kecil. Hal ini terjadi karena itu perubahan hormonal yang membuat rahim membesar dan menekan kandung kemih.

9. Perubahan suasana hati

Jalur awal hamil sebelum terlambat haid lainnya adalah perubahan temper. Ketidakseimbangan hormon mempunyai pengaruh pada neurotransmiter di otak dengan begitu dikarenakan peningkatan emosi, mulai dari kemarahan sampai ledakan emosi yang tidak menduga.

10. Pusing

Pusing merupakan jalur awal kehamilan akibat pembuluh darah membesar dengan begitu dikarenakan penurunan tekanan darah dan menimbulkan rasa pusing.

11. Sembelit

Buang air besar mengeras karena itu lonjakan hormon progesteron dan menurunkan kecepatan makanan melewati sistem pencernaan.

12. Rasa haus yang berlebihan

Peningkatan quantity darah saat hamil dapat membuat Anda merasa sangat haus, terutama menjelang terlambatnya masa menstruasi. Ibu juga mungkin saja merasa lapar selalu karena itu peningkatan hormon saat hamil.

13. Perubahan lendir serviks

Peningkatan lendir serviks merupakan jalur awal kehamilan. Setelah pembuahan, lendir serviks akan terlihat lebih kental, lembut, dan akan tetap seperti itu sampai akhir masa menstruasi.

14. Jerawat muncul

Munculnya jerawat atau disebut juga flek biasanya terjadi pada fase pramenstruasi dan disebabkan oleh peningkatan kadar hormon setelah pembuahan.

15. Pendarahan implantasi

Ibu mungkin saja merasakan pendarahan implantasi, sebaliknya akan timbul bercak pendarahan ringan, sekitar 10 sampai 14 hari setelah pembuahan. Pendarahan implantasi biasanya terjadi sekitar seminggu sebelum menstruasi dan akan membaik dan berakhir setelah satu sampai tiga hari.

Cara mengatasi keputihan saat hamil

Beberapa langkah yang dapat dilakukan ibu hamil untuk mengatasi keputihan saat hamil adalah:

1. Cuci tangan sebelum menyentuh enviornment kewanitaan

Ibu hamil sebaiknya mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh enviornment vagina. Tujuannya untuk mencegah masuknya infeksi dengan cara tangan yang kotor.

Cara membersihkan vagina juga perlu diperhatikan. Basuhlah vagina Anda setelah buang air kecil, berawal dari depan ke arah belakang. Kemudian keringkan dengan handuk atau kain bersih, lakukan juga dengan arah yang sama.

Baca Juga:  7 Cara Menyimpan Daging Kurban di Kulkas yang Benar Agar Tahan Lama serta Anti Busuk

2. Hindari penggunaan pembersih vagina yang wangi

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia atau yang dikenal dengan HOGSI merekomendasikan agar ibu hamil membersihkan enviornment kewanitaannya dua sampai tiga kali sehari. Tetapi hindari penggunaan sabun atau tisu beraroma wangi akibat bisa memicu iritasi.

3. Gunakan pakaian dalam yang bisa menyerap keringat

Sebaiknya ibu hamil menghindari penggunaan celana ketat berbahan sintetis akibat bisa membuat enviornment vagina semakin lembap. Kondisi ini dapat memperparah keputihan.

Jika pakaian dalam Anda terasa lembap atau mulai basah, secepatnya ganti. Cara ini untuk menjaga enviornment kewanitaan tetap bersih dan kering.

4. Mandi secara tertata

Mandi secara rutin bisa membantu ibu hamil menjaga keseimbangan kuman guna mencegah terjadinya infeksi pada enviornment kewanitaan.

5. Hindari penggunaan bathroom yang kotor

Memakai bathroom yang kotor bisa dikarenakan keputihan. Untuk itu, Anda dapat mencari tau bathroom yang setiap saat terjaga kebersihannya. Air atau kuman kotor yang keluar dari bathroom bisa membahayakan kesehatan enviornment kewanitaan Anda.

7. Kenakan panty liner

Panty liner ini mampu menyerap keputihan berlebih dan membantu ibu hamil merasa lebih nyaman. Sebaiknya gunakan panty liner yang sepertinya tidak mengandung pewangi. Ibu hamil juga sebaiknya merubah panty liner setiap tiga jam atau sesegera mungkin saja jika mulai terasa lembap atau basah.

8. Hindari merendam terlalu lama

Berendam terlalu lama di air panas di kolam yang mengandung kaporit rupanya sepertinya tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Pasalnya, aktivitas tersebut akan membuat vagina cenderung kering dengan begitu mudah terinfeksi.

9. Siapkan pakaian dalam cadangan

Usahakan untuk setiap saat menyiapkan pakaian dalam cadangan. Begitu pula saat bepergian, bawalah celana dalam cadangan.

Bagi bunda yang ingin berbagi tentang parenting dan dapatkan cukup banyak giveaway, yuk gabung di organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik DI SINI. Bebas!

(utama)





Source link