WARNAJEMBAR.COM – Indonesia adalah tujuan yang menarik bagi investor asing karena itu potensi pasar yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Banyak sekali pengusaha asing bertanya apakah mereka bisa menjadi direktur atau pemegang saham di perusahaan Indonesia. Di Indonesia, orang asing bisa menjadi direktur atau pemegang saham, terutama dengan menggunakan perusahaan investasi asing (PT PMA). Tetapi, ada peraturan dan pembatasan yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai bisnis di negara ini.
Untuk kepemilikan saham, orang asing bisa mempunyai saham di PT PMA, namun jumlah kepemilikan tergantung pada sektor bisnis yang tercantum dalam daftar investasi positif pemerintah Indonesia. Beberapa sektor mengizinkan one hundred percentkepemilikan asing, untuk saat ini sektor lain membatasi persentase kepemilikan asing. Selain itu, direktur asing harus segera dapatkan izin kerja, seperti izin untuk mempekerjakan pekerja asing (IMTA) dan kartu izin tempat tinggal terbatas (KITA) untuk bekerja secara felony di Indonesia.
Perusahaan asing yang ingin beroperasi di Indonesia juga harus segera memenuhi persyaratan modal minimal, yang biasanya sekitar Rp 10 miliar, tergantung pada sektor industri. Selain itu, di beberapa industri, investor asing diharuskan bekerja dengan pemegang saham setempat. Beberapa investor untuk membuat pilihan untuk bermitra dengan pemegang saham calon untuk menghindari batas ini, meski demikian ini berisiko hukum.
Untuk investor asing yang ingin mendirikan atau mengelola perusahaan di Indonesia, disarankan untuk memahami peraturan yang berlaku, untuk membuat pilihan struktur perusahaan yang tepat, dan bekerja sama dengan penasihat hukum yang berpengalaman. Dengan panduan yang tepat, orang asing bisa berhasil menjalankan bisnis di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, CPT Company bisa membantu investor asing mengikuti peraturan dan menyederhanakan proses pembentukan perusahaan.
Sumber: Vritimes
(Tagstotranslate) CPT Company
Source link
