Tahun 2024 akan secepatnya berakhir, kita segera akan secepatnya memasuki tahun 2025. Dalam dua tahun berturut-turut BTC telah meningkat lebih dari 500% atau sekitar 6 kali lipat. Khusus tahun 2024, narasi BTC didukung oleh adopsi ETF, halving dan tentunya kemenangan Donald J. Trump di pemilu presiden Amerika Serikat. Dalam retorika politiknya, Trump menjadi sosok yang memberi dorongan untuk penuh pengembangan aset kripto, khususnya BTC.
BTC akan memulai sejarah baru pada tahun 2025. Ada kemungkinan kita segera akan lihat Amerika Serikat mengadopsi BTC sebagai aset cadangan strategis seperti yang telah menjadi topik diskusi hangat di Amerika Serikat menyusul RUU Bitcoin yang diusulkan oleh anggota Senat Amerika Serikat, Cynthia Lummis (kanan). -Wy). Jika Amerika Serikat akan mengadopsi BTC, maka negara-negara lain akan ikut-ikutan menimbun BTC sebanyak-banyaknya seolah tak mau ketinggalan dengan Amerika Serikat. Wacana ini muncul di beberapa negara semasa sepekan terakhir, antara lain China, Rusia, dan Jepang. Dalam narasi ini, Amerika Serikat akan menjadi titik kritis karena itu membuka dinamika baru dalam investasi BTC. seperti kotak pandora yang memiliki mempengaruhi positif.
Gelombang proposal bitcoin sebagai aset cadangan strategis menjadi berita utama sejauh minggu lalu. Seorang politisi Rusia, Anton Tkachev, mengusulkan kepada Menteri Keuangan Anton Siluanov untuk menjadikan Bitcoin (BTC) sebagai aset cadangan strategis. Hal ini untuk menghindari sanksi moneter terhadap Rusia. Selain itu, untuk menghindari sifat inflasi pada uang fiat. Tkachev merupakan anggota parlemen Rusia, Duma, yang berasal dari partai Rakyat Baru. Partai ini mempunyai 13 kursi dari 450 kursi di Duma.
Sementara waktu dari Jepang, anggota parlemen, Satoshi Yamada dikabarkan meminta pemerintah Jepang untuk mengkonversi nilai mata uang asing yang dimilikinya menjadi Bitcoin (BTC) atau aset kripto lainnya. Yamada yang mempunyai nama sama dengan pencipta BTC, Satoshi Nakamoto, mengaku Jepang harus segera mencermati gerakan pendukung BTC untuk dijadikan cadangan aset strategis seperti yang sedang ramai dibicarakan di Amerika Serikat. Sebelumnya Chang Peng Zhao, mantan CEO Binance, mengusulkan kepada pemerintah Tiongkok untuk mengadopsi BTC sebagai aset cadangan strategis. CZ mendorong China untuk sepertinya tidak ketinggalan dengan Amerika Serikat, apalagi dengan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden yang berjanji menjadikan BTC sebagai cadangan aset strategis. Bagi CZ, China hanya punya waktu minim sebelum Trump dilantik dan benar-benar menjadikan BTC sebagai cadangan.
Texas sedang mempertimbangkan aturan untuk mengizinkan pembayaran pajak, retribusi, dan sumbangan dalam bentuk BTC, yang harus segera ditahan semasa lima tahun sebelum dijual. Aturan ini bertujuan untuk memberi dorongan untuk stabilitas keuangan negara. Pennsylvania juga mempertimbangkan langkah serupa. Sejarah ekonomi memperlihatkan berbagai benda fisik digunakan sebagai alat tukar, tetapi hanya emas yang bertahan karena itu sifatnya yang unik dan pengakuan luas. Setelah Perang Dunia Kedua, Perjanjian Bretton Woods menetapkan Dolar Amerika Serikat sebagai alat tukar internasional dengan standar nilai tetap terhadap emas untuk menjaga stabilitas ekonomi global dan mencegah inflasi.
Jika Amerika Serikat benar-benar menjadikan BTC sebagai aset cadangan strategis maka kemungkinan besarnya negara lain akan mematuhi jejaknya. Tercatat, wacana ini pernah muncul di Rusia, Jepang, Jerman, bahkan rival politik dan ekonomi fashionable Amerika Serikat, Tiongkok. Selain itu merupakan badan usaha yang mengejar keuntungan (untuk keuntungan) sepertinya tidak akan melewatkannya. Dengan demikian permintaan BTC akan benar-benar meroket dengan begitu mendorong harga BTC ke ‘ranah lain’. Dalam beberapa tahun ke depan besar kemungkinan akan terjadi perang BTC dimana negara-negara besar akan saling memburu BTC. Tetapi kondisi ini juga mempunyai sisi negatif lainnya, yaitu berkurangnya karakteristik desentralisasi BTC. BTC hanya akan dimiliki oleh beberapa entitas, dalam hal ini negara, perusahaan, dan paus, dengan begitu pengaruh ritel akan terdilusi. Belum lagi kedaulatan suatu negara akan bergantung pada kondisi mekanisme pasar oligopoli. Tentu kita sepertinya tidak ingin lihat sistem nilai tukar di Indonesia terpengaruh oleh mekanisme pasar seperti ini dan sekaligus melemahkan nilai tukar Rupiah sebagai alat tukar yang berdaulat di negara kita.
Sisi negatif seperti ini pada nyatanya dapat terhambat oleh investor ritel yang mulai menimbun BTC dan memegang BTC, selain sebagai instrumen investasi namun juga sebagai alat lindung nilai (hedging).lindung nilai) terhadap inflasi nilai mata uang global. Apa yang diharapkan Satoshi Nakamoto anonim ketika menciptakan BTC sebagai aset terdesentralisasi akan benar-benar dipertahankan jika ritel sepertinya tidak tergiur dengan harga BTC yang semakin hari semakin tinggi.
Anda dapat mengecek pergerakan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya, saham Amerika Serikat, dan emas virtual sementara waktu di aplikasi Nanovest. Jika Anda tertarik untuk mulai berinvestasi di Aset Kripto, Nanovest dapat menjadi pilihan Anda untuk mulai berinvestasi dan mengeksplorasi koin kripto lainnya, aplikasi investasi saham & kripto terpercaya dan aman yang bisa menjadi pilihan sangat bagus bagi investor di Indonesia. Bagi investor yang baru ingin mulai berinvestasi sepertinya tidak perlu khawatir karena itu aset yang Anda miliki akan dijamin perlindungan asuransi Sinar Mas dengan begitu terlindungi dari risiko kejahatan dunia maya. Dan Nanovest juga sudah terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dengan begitu aman digunakan. Bagi pegiat investasi yang ingin memakai Nanovest, aplikasi ini tersedia di Play Store dan App Store Anda.
Sumber: VRITIMES