WARNAJEMBAR.COM – Harga Bitcoin turun di bawah $60.000 menjelang keputusan suku bunga FOMC. Keputusan FOMC sangat dinantikan sebab bisa memengaruhi kebijakan moneter Amerika Serikat dan pasar global, termasuk pasar kripto. FOMC secara berkala menetapkan kebijakan suku bunga, yang berdampak signifikan pada ekonomi dan aset seperti Bitcoin. Kebijakan moneter yang diambil bisa memicu volatilitas di pasar kripto, yang sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga.
FOMC diprediksi akan memangkas suku bunga pada pertemuan yang akan datang, yang berdampak luas pada pasar. Lonjakan harga Bitcoin baru-baru ini didorong oleh meningkatnya permintaan pasar, dengan harga naik dari USD $54.000 menjadi USD $60.000. Minat dari investor institusional, seperti yang dicatat oleh ETF Bitcoin Spot Amerika Serikat, berkontribusi pada lonjakan ini, dengan arus masuk sampai USD $403,81 juta antara 9-13 September 2024.
Selain itu, perusahaan MicroStrategy meningkatkan akumulasi Bitcoinnya menjadi USD $ 1,11 miliar, yang semakin memperkuat tren positif di pasar kripto. Investor mengharapkan bahwa penurunan inflasi yang terlihat pada knowledge CPI dan PPI akan mendorong Fed untuk memangkas suku bunga, yang bisa berdampak sangat positif pada harga Bitcoin dan aset lainnya. Tetapi, besarnya pemangkasan suku bunga masih menjadi perdebatan di kalangan analis.
Keputusan FOMC akan diumumkan pada Kamis pagi dengan kemungkinan 67 persen penurunan suku bunga sebesar 50 foundation poin. CEO OTC Capital Brian Dixon menyampaikan penurunan suku bunga sebesar 25 foundation poin akan dilihat sebagai langkah stabilisasi, sementara waktu penurunan yang lebih besar sekali bisa meningkatkan volatilitas pasar. Untuk mematuhi perkembangan, pengguna bisa memakai aplikasi Nanovest, yang menyediakan akses mudah ke berbagai aset kripto dan saham global. Kunjungi Nanovest.io untuk informasi lebih lanjut.
Sumber : VRITIMES
(tagsUntukDiterjemahkan)Bitcoin
Source link
