Bisnis  

Bitcoin Semakin Langka: Apa Artinya bagi Masa Depan?

Bitcoin Semakin Langka: Apa Artinya bagi Masa Depan?


WARNAJEMBAR.COM – Bitcoin, yang juga dikenal sebagai “emas virtual,” kini hanya mempunyai 2 juta unit tersisa sebelum sampai pasokan maksimumnya sebesar 21 juta BTC. Sementara itu, ada sekitar 19,75 juta Bitcoin yang beredar, namun sebagian besar dipegang oleh entitas sepertinya tidak likuid yang jarang memperdagangkannya. Dengan pasokan yang terbatas, bagaimana hal ini memengaruhi harga dan ekosistem kripto? Artikel ini membahas kelangkaan Bitcoin dan potensinya di masa yang akan datang.

Sebagian besar Bitcoin yang beredar, sekitar 74%, sepertinya tidak diperdagangkan secara aktif akibat disimpan dalam dompet yang sepertinya tidak likuid. Hal ini membuat hanya sebagian kecil Bitcoin yang tersedia di pasar, dengan begitu menciptakan kelangkaan. Jika permintaan Bitcoin tetap tinggi atau meningkat, prinsip ekonomi menyatakan bahwa harga akan naik akibat pasokan yang tersedia untuk perdagangan berkurang.

Situasi ini membuat Bitcoin semakin langka, yang kemungkinan akan memicu kenaikan harga, terutama jika permintaan sepertinya tidak bisa dipenuhi oleh pasokan yang ada. Tetapi, harga Bitcoin di masa yang akan datang juga akan dipengaruhi oleh berbagai faktor lain seperti regulasi pemerintah, adopsi teknologi blockchain, dan perubahan sentimen pasar.

Bittime, sebagai platform investasi aset kripto terdaftar di Indonesia, berkomitmen untuk menyediakan akses yang adil bagi semua orang untuk berpartisipasi dalam investasi kripto. Dengan aplikasi yang tersedia di Google Play dan App Store, Bittime bertujuan untuk mendapatkan manfaat dari teknologi blockchain untuk memberi dorongan untuk kemandirian finansial bagi semua pengguna.

Sumber: WAKTU VRI

(tagsUntukDiterjemahkan)Bitcoin



Source link

Baca Juga:  XRP Meraih Keuntungan Setelah Ripple Menang Melawan SEC

Tinggalkan Balasan