[ad_1]
WARNAJEMBAR.COM – Pipo Hargiyanto, seorang investor properti yang sukses, membuktikan bahwa membangun pendapatan pasif dari properti bukanlah mimpi belaka. Mulai dari pengalamannya sebagai analis kredit, Pipo belajar banyak sekali tentang aset dan angsuran. Setelah membaca Ayah kaya ayah malangDia mengerti bahwa aset harus segera bisa membiayai dirinya sendiri. Tetapi, ketika mencoba membeli rumah untuk disewa, ia menyadari bahwa pendapatan sewa sepertinya tidak cukup untuk menutupi angsuran. Titik balik terjadi ketika istrinya mencari tau rumah asrama dengan karet; PIPO menyadari bahwa properti dalam bentuk rumah asrama jauh lebih potensial di Indonesia.
Antar-jemput Pipo sepertinya tidak mulus. Dia bangkrut karena itu kegagalan bisnis pada tahun 2008, namun justru dari krisis dia menemukan peluang baru: mengubah shophouse menjadi rumah asrama yang menghasilkan pendapatan lebih besar sekali daripada angsuran. Tanpa modal pribadi yang besar, ia mengandalkan pinjaman financial institution dan untuk memilih properti yang bisa dihitung sendiri. Ini adalah dasar dari strategi Komodo -nya: menguasai properti, membangun bisnis di atasnya, dan mengatur keuangan.
Lihat peluang yang lebih luas, Pipo juga terjun ke dunia bisnis, seperti minimarkets, warteg, ke waralaba ban motor roda dua. Tetapi, ia untuk memilih untuk sepertinya tidak mengelola bisnisnya sendiri, melainkan menyediakan properti dan membiarkan orang lain menjalankan bisnis di atasnya. Keahlian utamanya adalah untuk memilih aset, mengelola pembiayaan, dan membangun jaringan. Prinsip ini yang ia ajarkan dengan menggunakan komunitas PIPO, yang kini telah dikembangkan ke negara -negara asing, membantu banyak sekali anggotanya sampai kebebasan finansial dengan menggunakan properti.
Pipo yakin bahwa semua orang perlu membangun pendapatan pasif, karena itu waktu yang terbatas adalah sesuatu yang pasti dalam kehidupan. Dia terus mengembangkan inovasi, salah satunya adalah dengan merancang platform properti crowdfunding. Harapan, semakin banyak sekali orang bisa berpartisipasi dalam mempunyai aset nyata dengan modal yang terjangkau dan menikmati aliran pendapatan pasif tanpa harus segera langsung pergi ke lapangan.
Sumber: Vritimes
[ad_2]
Source link
