Cegah Pendarahan Pasca Persalinan, Ibu Hamil Dapat Mendeteksinya dengan Periksakan ke Bidan

Cegah Pendarahan Pasca Persalinan, Ibu Hamil Dapat Mendeteksinya dengan Periksakan ke Bidan


Jakarta

Perdarahan pasca melahirkan masih menjadi salah satu penyebab utama kematian ibu di Indonesia. Memahami penatalaksanaan dan penyebabnya sangat penting untuk mencegah perdarahan pasca melahirkan.

Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2020, angka kematian ibu sampai 189 according to 100 ribu kelahiran hidup. Perdarahan pasca melahirkan yang menjadi salah satu penyebabnya sesekali terjadi sebab anemia.

“Hampir 1/3 kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh perdarahan postpartum. Salah satu aspek risikonya adalah anemia saat hamil,” kata Spesialis Kesehatan Seksual dan Reproduksi UNFPA, Dr. Sandeep Nanwani, pada Media Collecting ‘Bidan Garda Depan untuk Pencegahan Anemia dan Perdarahan Pasca Persalinan’ di Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Sandeep menyampaikan, kejadian perdarahan pasca melahirkan pada nyatanya dapat diturunkan sampai 80 persen, Bu. Caranya adalah dengan menerapkan solusi baru yaitu E-Reason yang ditemukan oleh peneliti dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Berikut langkahnya yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu sebab perdarahan postpartum berdasarkan temuan solusi paling kekinian WHO:

  • Jika kita akan mampu menurunkan anemia pada ibu hamil sebesar 25 persen, maka kita akan mampu menurunkan angka kematian sebesar 10 persen.
  • Jika deteksi dini perdarahan pasca melahirkan dapat ditingkatkan dari 50 persen menjadi 90 persen, maka angka kematian ibu dapat turun sampai 50 persen.
  • Jika kita akan mampu mengambil tindakan segera (30 persen), maka kita akan mampu menurunkan angka kematian ibu sebesar 12 persen.
  • Jika seluruh poin di atas dijalankan maka angka kematian ibu dapat turun sampai 80 persen.

Pentingnya peran perawat dalam mencegah perdarahan postpartum

Solusi E-Reason bisa diterapkan oleh perawat sebagai garda terdepan pemeriksaan kehamilan selain dokter. Ya, skrining anemia dan deteksi dini perdarahan bisa dilakukan oleh perawat berpengalaman.

Baca Juga:  Pusdiklatpassus Batujajar Bagikan 245 APD dan 930 Masker Ke RS dan Puskesmas

Hal serupa juga diungkapkan oleh personel Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dan peneliti Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, Dr. R. Detty Siti Nurdiati Z, MPH ., Ph.D., Sp.OG (Okay). Menurut Detty, investasi pada perawat menjadi kunci transformasi sistem kesehatan menuju ketahanan dan inklusivitas.

“Dengan memperkuat peran bidan, kita bisa menurunkan angka kematian ibu dan bayi, meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan, dan sampai tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Skrining anemia merupakan salah satu kunci untuk mencegah perdarahan postpartum. Skrining ini juga dapat mencegah anak terlahir dengan gangguan kesehatan ya, Bunda.

Lantas, seberapa pentingkah skrining anemia semasa kehamilan?

Anda bisa membaca lebih lanjut di halaman berikutnya.

Bagi bunda yang ingin berbagi tentang parenting dan dapatkan banyak sekali giveaway, yuk gabung di organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik DI SINI. Bebas!





Source link

Tinggalkan Balasan