Untuk menjaga keselamatan dan keselamatan bolak-balik kereta api dan pengguna jalan, pihak -pihak terkait telah punya pendapat yang sama untuk menutup persimpangan nomor 11 yang terletak antara Stasiun Indro dan Stasiun Kandangan. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil evaluasi bersama yang mempertimbangkan risiko kecelakaan potensial yang tinggi di lokasi itu.
Para pihak punya pendapat yang sama tentang penutupan termasuk PT Kai Daop 8 Surabaya, Pusat Teknik Kereta Api Kelas 1 Surabaya, Badan Transportasi Kabupaten Gresik, Polisi Distrik Kebomas dan Koramil, Distrik Kebomas dan dari Kelurahan Tenggulunan.
PT KAI DAOP 8 Manajer Public Family members Surabaya menyampaikan bahwa penutupan ini adalah langkah pencegahan untuk menghindari insiden yang sepertinya tidak diinginkan dan sebagai bagian dari komitmen bersama dalam meningkatkan keselamatan transportasi. Para pihak yang sebelumnya juga terkoordinasi untuk memastikan bahwa penutupan sangat berjalan lancar dan sepertinya tidak dikarenakan gangguan yang signifikan bagi masyarakat.
Penutupan Direct Crossing Street (JPL) No. 11 di Km 7 + 639 antara Stasiun Indro – Stasiun Kandangan dilakukan dengan memasang taruhan, pembongkaran jalan aspal dan dilemparkan ke persimpangan mulai tadi malam (8/4).
Keberadaan degree melintasi di semua tempat dengan menggunakan daerah perumahan dan kawasan industri, dengan begitu rentan terhadap kondisi yang sepertinya tidak aman bagi masyarakat.
Kai terus mencoba untuk menutup degree penyeberangan yang sepertinya tidak memenuhi peraturan. Akibat penyeberangan adalah salah satu titik rentan dari kondisi yang sepertinya tidak aman dalam lalu lintas.
“Kami terus memohon kepada publik untuk setiap saat didisiplinkan dalam lalu lintas, terutama ketika berada di tingkat persimpangan. Alat keamanan utama di persimpangan adalah jalur -tanda lalu lintas. Keberadaan pintu dan penjaga pintu hanyalah bantuan keamanan.
Sumber: VRITIMES
