Bandung Barat – WarnaJember.com //
Upaya pencegahan stunting terus digencarkan Pemerintah Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.
Pada Selasa (23/9/2025), Desa Tanimulya kembali menggelar Kelas Ibu Hamil sebagai bagian dari program pencegahan stunting yang didanai oleh anggaran dana desa tahun 2025.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Desa Tanimulya, Omin Effendi, S.Os, bersama perwakilan Puskesmas Cimareme, unsur PKK, serta pendamping desa.
Sebanyak 50 ibu hamil menjadi sasaran utama program, dengan dukungan pemberian makanan tambahan berupa telur, susu, vitamin, serta edukasi kesehatan ibu dan anak.
“Stunting itu bukan hanya terjadi tiba-tiba, tetapi dipengaruhi oleh tiga faktor utama sejak usia remaja, balita, hingga masa kehamilan. Karena itu, Desa Tanimulya berupaya menekan risiko ini dengan program berjenjang.
Tahun ini kami menganggarkan Rp50 juta, meningkat dari tahun lalu yang hanya Rp30 juta,” ujar Omin.
Menurutnya, Desa Tanimulya memang tidak masuk kategori desa dengan kasus stunting, namun tetap ditemukan beberapa kondisi gizi kurang yang berpotensi mengarah pada stunting.
Untuk itu, pemerintah desa terus menguatkan sinergi dengan posyandu, PKK, dan puskesmas melalui berbagai sosialisasi dan rembug stunting.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Cimareme Bidan Yeti Kriswanti, S.Keb., SKM, menekankan pentingnya kelas ibu hamil sebagai pintu awal pencegahan stunting.
Ia menjelaskan, pencegahan harus dilakukan sejak dini, bahkan sejak remaja, karena kualitas generasi dimulai dari perencanaan kehamilan yang matang.
“Kehamilan yang sehat itu harus dipersiapkan secara menyeluruh, mulai dari kondisi fisik, mental, hingga finansial. Pemeriksaan kehamilan juga wajib dilakukan minimal delapan kali satu kali di trimester pertama, dua kali di trimester kedua, dan lima kali di trimester ketiga. Ini penting karena kasus kegawatdaruratan sering muncul di trimester tiga,” jelas Yeti.
Selain itu, Yeti menambahkan, Kemenkes baru saja meluncurkan program multivitamin dan multiple micronutrient khusus untuk ibu hamil yang mulai didistribusikan sejak Juni 2025.
Suplemen ini diharapkan dapat memperkuat kesehatan ibu dan janin, serta mencegah risiko kekurangan gizi.
Program pencegahan stunting di Desa Tanimulya terbagi menjadi tiga kelas besar:
Kelas Remaja (Maret 2025), fokus pada edukasi kesehatan remaja dan persiapan generasi berkualitas.
Kelas Balita (awal September 2025), untuk memastikan tumbuh kembang anak optimal.
Kelas Ibu Hamil (September 2025), agar ibu siap menghadapi persalinan dengan kondisi sehat dan bergizi baik.
Melalui strategi terpadu ini, Desa Tanimulya berharap angka stunting bisa ditekan seminimal mungkin.
“Ini adalah investasi jangka panjang. Generasi kita harus sehat dan kuat, karena mereka yang akan meneruskan masa depan bangsa,” pungkas Omin.(Red)