Bisnis  

Game Faucet-to-Earn Populer di Telegram

Game Faucet-to-Earn Populer di Telegram


WARNAJEMBAR.COM – Game tap-to-earn seperti Hamster Kombat telah memperkuat ekosistem TON dan menarik jutaan pengguna Telegram. Dengan gameplay yang menarik dan hadiah di dunia nyata, game ini memperlihatkan potensi besar integrasi blockchain dengan platform Telegram. Hamster Kombat, yang hingga 250 juta pengguna pada 9 Juli, merupakan bukti daya tariknya. CEO Telegram Pavel Durov menganggap pertumbuhan pesat ini sebagai bukti bahwa game ini secara efektif mempromosikan manfaat blockchain kepada khalayak yang lebih luas.

Selain Hamster Kombat, TapSwap juga memperlihatkan pertumbuhan signifikan dalam industri tap-to-earn. Pengguna bisa mengumpulkan cukup banyak koin TAPS dengan mengakhiri aktivitas dalam permainan. Kesederhanaan dan kemudahan penggunaan TapSwap adalah faktor penting di balik meningkatnya popularitasnya, dengan hadiah nyata, airdrop, dan TGE yang menarik lebih dari 60 juta pengguna sampai awal Juli 2024.

Notcoin, yang diluncurkan pada bulan Januari, telah dengan cepat menjadi sepopuler TapSwap dan Hamster Kombat, menarik lebih dari 35 juta peserta dengan 6,5 juta pengguna aktif harian. Mekanisme tap-to-earn Notcoin yang sukses, tempat pemain berinteraksi dengan bot dan spice up serta mengakhiri tugas untuk dapatkan koin, telah terbukti efektif. Open Developers, yang dipimpin oleh CEO Sasha Plotvinov, berencana untuk terus mengembangkan platform tersebut dengan menggunakan kemitraan dengan Signal dan 1inch, serta program akselerasi Triangle.

Keberhasilan Hamster Kombat, TapSwap, dan Notcoin memperlihatkan bahwa permainan tap-to-earn berpotensi menarik pengguna baru ke blockchain dan kripto dengan menggunakan ekosistem TON. Dengan integrasi version ini pada platform Telegram yang luas, permainan ini berada di tanda depan dalam menggabungkan gameplay yang menghibur dengan peluang untuk dapatkan hadiah nyata, yang membuka jalan bagi adopsi blockchain yang lebih luas.

Baca Juga:  Robotic di Korea Selatan Merasakan Gangguan Pekerjaan, Bagaimana dengan Manusia?

Sumber : WAKTU VRI



Source link