[ad_1]
Jakarta, 13 Mei 2025 – Ketegangan antara dua negara yang bersenjata nuklir, India dan Pakistan, kembali mencuat meski demikian mereka telah menyetujui gencatan senjata sejak 10 Mei. Meski demikian situasi perbatasan dilaporkan relatif santai, sejumlah insiden, saling menuduh pelanggaran, dan rhetoric yang tajam memperlihatkan bahwa perdamaian masih terapung.
Gencatan senjata diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump setelah empat hari pemotretan intensif yang menewaskan lusinan warga sipil. Trump menyampaikan perjanjian ini adalah hasil dari diplomasi intensif, meski demikian pemerintah India enggan mengakui peran Amerika secara terbuka, diduga untuk mempertahankan kebanggaan nasional.
Tetapi, hanya beberapa jam setelah perjanjian, ledakan itu terdengar di Srinagar, wilayah Kashmir yang dikendalikan oleh India. Sisi India menuduh Pakistan melanggar perjanjian itu, sementara waktu Islamabad membantah dan menyampaikan pasukannya masih menahan diri.
Komunikasi terbatas, ketegangan masih terasa
Militer India dan Pakistan telah berkomunikasi dengan menggunakan telepon untuk memperkuat komitmen gencatan senjata. Tetapi, pertemuan langsung antara militer disebut tertunda sebab keputusan unilateral pihak India.
Dalam perjalanan -tengah suasana yang lebih baik, aktivitas penerbangan mulai kembali commonplace. India membuka kembali 32 bandara yang telah ditutup, sementara waktu Pakistan juga membuka arena udara. Tetapi demikian, beberapa sekolah dan akses ke bandara Amritsar masih ditutup sebagai langkah antisipatif.
Komunitas ini masih diliputi oleh trauma. Seorang penumpang kereta api dari Jammu ke Delhi mengaku diselesaikannya di ibukota untuk memastikan kondisinya benar -benar aman. “Aku masih takut setelah ledakan hari yang lalu,” ungkapnya.
Ancaman nuklir dan retorika tajam
Ketegangan meningkat setelah pernyataan kuat Perdana Menteri India, Narendra Modi, yang memperingatkan akan menyerang “sarang teroris” di Pakistan jika terjadi serangan berulang. Dia juga menekankan bahwa India sepertinya tidak takut akan ancaman nuklir dari Islamabad.
“Setiap serangan teroris di India akan dihargai dengan tindakan tegas sesuai dengan kondisi kami sendiri,” kata Modi dalam pidato nasional. Dia menegaskan bahwa “teror dan conversation sepertinya tidak dapat berjalan seiring.”
Untuk saat ini, Pakistan mengisyaratkan kesiapan penggunaan senjata nuklir dalam konflik jika dia merasa keberadaannya terancam, meski demikian kemudian Menteri Pertahanan Pakistan menyangkal keberadaan pertemuan yang berkaitan dengan masalah ini.
Operasi Militer dan Klaim Saling Kemenangan
India mengorbitkan operasi Sindur pada 7 Mei sebagai tanggapan atas serangan teroris terhadap Pahalgam yang menewaskan 26 wisatawan, termasuk satu warga negara Nepal. India menyampaikan itu hanya menargetkan infrastruktur teroris, namun Pakistan menuduh India menyerang lima pemukiman sipil, menewaskan sedikitnya 31 orang dan melukai lusinan lainnya.
Kedua negara mengklaim kemenangan dalam konfrontasi ini. India mengunggah citra satelit yang memperlihatkan kerusakan besar pada pangkalan militer Pakistan, sementara waktu Pakistan menyampaikan dia berhasil menembak jatuh lima jet tempur India, termasuk tiga pesawat Rafale.
Meski demikian India sepertinya tidak secara resmi mengakui hilangnya pesawat, sebuah pernyataan dari seorang pejabat tinggi Angkatan Udara India yang enggan memberikan rincian yang semakin memicu spekulasi.
Upaya Diplomasi dan Harapan Perdamaian
Komunitas internasional, termasuk Cina dan Amerika Serikat, terus menyerukan kedua negara untuk menolak diri. AS menyampaikan akan memainkan peran konstruktif untuk perdamaian jangka panjang. IMF juga menyetujui pinjaman tambahan sebesar USD 1,4 miliar bagi Pakistan untuk memberi dorongan untuk program ketahanan iklim, yang membantu mendorong pemulihan pasar keuangan negara.
Meski demikian situasinya telah mereda di dalam jumlah besar daerah, baik India dan Pakistan masih memperlihatkan sikap waspadai yang tinggi. Dengan sepertinya tidak adanya jaminan perdamaian abadi, wilayah Asia Selatan masih di bawah bayang -bayang konflik bersenjata yang bisa meletus kapan saja.
[ad_2]
Sumber: VRITIMES