Gizi Berubah Jadi Krisis: Puluhan Siswa SMPN 1 Cisarua Tumbang Usai Santap Program Makanan Gratis

Bandung Barat – WarnaJembar.com // Suasana belajar di SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (14/10/2025), mendadak berubah tegang. Puluhan siswa dilarikan ke ruang perawatan darurat setelah mengalami mual, pusing, hingga muntah-muntah usai menyantap paket Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah.

Menu MBG hari itu terdiri dari nasi putih, sayur capcay, ayam kecap, dan sepotong buah melon. Awalnya, semuanya berjalan seperti biasa. Namun beberapa jam setelah santap siang, satu per satu siswa mulai mengeluh tidak enak badan.

“Sekitar pukul 09.30 WIB anak-anak mulai makan. Dua jam kemudian, beberapa di antaranya mulai merasa pusing, sakit perut, dan mual,” ungkap M. Fakhmi Nurdiansyah, salah satu guru di sekolah tersebut.

Melihat kondisi para siswa yang semakin banyak mengeluh, pihak sekolah langsung bertindak cepat. Tiga ruangan laboratorium komputer, ruang multimedia, dan satu ruang kelas disulap menjadi pos darurat untuk menampung siswa yang membutuhkan pertolongan pertama, sambil menunggu kedatangan petugas medis dan ambulans.

Fakhmi juga sempat mencurigai aroma tidak sedap yang tercium dari lauk ayam kecap dalam paket makan siang itu. “Ketika ompreng dibuka, baunya memang agak menyengat. Kemungkinan sumber masalahnya berasal dari lauk ayam tersebut,” katanya.

Menjelang sore, jumlah siswa yang mengalami gejala serupa terus bertambah. Dari data awal sebanyak 54 siswa, jumlahnya meningkat hingga lebih dari 100 orang yang mengeluh mual, pusing, dan muntah-muntah.

Ambulans pun hilir mudik menjemput para korban untuk mendapatkan penanganan medis di berbagai fasilitas kesehatan terdekat.

Kepala SMPN 1 Cisarua, Agus Solihin, membenarkan adanya insiden tersebut. Menurutnya, pihak sekolah menerima 1.300 paket MBG, namun hanya sekitar 1.255 paket yang dikonsumsi karena sebagian siswa tidak hadir.

Baca Juga:  Danramil0912/Lembang Bersama Anggota Lakukan Patroli Ke Tempat Hiburan Pasar Malam Wilayah Langensari-Lembang

“Beberapa jam setelah makan, mulai banyak siswa yang mengeluh sakit perut. Kami langsung koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan rumah sakit,” ujarnya.

Sejumlah siswa yang kondisinya memburuk kemudian dirujuk ke RSUD Cibabat, RSUD Lembang, dan beberapa puskesmas sekitar Cisarua.

Sementara itu, tim Inafis dan petugas kesehatan turun langsung ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Sisa makanan berupa ayam kecap, buah melon, dan nasi dikumpulkan sebagai sampel uji laboratorium guna memastikan penyebab pasti dugaan keracunan massal tersebut.

Insiden ini memantik keprihatinan publik. Program Makanan Bergizi Gratis yang sejatinya bertujuan meningkatkan gizi dan semangat belajar siswa, justru berbalik menjadi duka dan kepanikan massal.

Hingga berita ini diterbitkan, sejumlah siswa masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit dan puskesmas, sementara hasil uji laboratorium dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat masih menunggu konfirmasi resmi. (red)

Tinggalkan Balasan