WARNAJEMBAR.COM – Prof. Gatot Soepriyanto resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Kecurangan di BINUS UNIVERSITY dan mengungkapkan orasi ilmiah bertemakan kecurangan keuangan yang didorong oleh kecerdasan buatan (AI). Ia menyoroti pentingnya memahami perubahan signifikan praktik kecurangan keuangan yang semakin canggih sebab teknologi virtual, khususnya AI generatif yang berpotensi memicu kerugian besar. Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa meski demikian teknologi seperti AI bisa meningkatkan efisiensi, etika dan sumber daya manusia tetap menjadi kunci dalam memerangi kecurangan.
Dalam pidatonya, Prof. Gatot membahas konsep “Fraud Triangle” yang terdiri dari tiga faktor utama—tekanan, peluang, dan rasionalisasi—sebagai dasar untuk memahami perilaku curang. Tetapi, seiring kemajuan teknologi, ia mengusulkan version baru yang disebut “Fraud Tetrahedron,” yang menambahkan dimensi etika dan tata kelola AI. Organisasi disarankan untuk menerapkan tata kelola yang kuat guna mencegah penggunaan AI dalam penipuan yang semakin sulit dideteksi.
Lebih lanjut, Prof. Gatot menekankan peran sektor pendidikan dalam membekali para profesional dengan keterampilan untuk menghadapi tantangan baru di sektor keuangan. Menurutnya, program interdisipliner, observasi berkelanjutan, dan pendidikan yang membuat khusus etika penggunaan AI sangat penting untuk memerangi ancaman penipuan di masa yang akan datang. Dengan melibatkan pendidikan, diharapkan bisa tercipta kesadaran dan pemahaman yang lebih baik tentang risiko penipuan yang ditimbulkan oleh AI.
Upacara pengukuhan Prof. Gatot sebagai Guru Besar juga menyoroti bolak-balik akademisnya yang berawal dari Universitas Gadjah Mada mencapai Universitas Monash, serta kariernya yang meliputi berbagai peran penting di bidang audit dan observasi. Dengan pengalaman luas dan sertifikasi profesional di berbagai bidang, Prof. Gatot siap untuk terus berkontribusi dalam memajukan dunia akademis dan industri di Indonesia.
Sumber : VRITIMES.com
(tagsUntukDiterjemahkan)Binus
Source link