WARNAJEMBAR.COM – Harga Bitcoin terus turun selagi dua bulan terakhir, tanpa ada tanda-tanda pemulihan. Para mahir memperkirakan bahwa krisis dolar Amerika Serikat dan masalah Wall Side road telah berkontribusi terhadap penurunan tersebut. Selain itu, perdagangan Bitcoin Spot ETF belum memperlihatkan hasil yang menggembirakan dalam hal pendapatan.
Pada 4 September 2024, harga Bitcoin masih berada di bawah $57.000, tepatnya $56.328, dengan penurunan sebesar -4,52%. Di Indonesia, harga Bitcoin juga merasakan penurunan serupa, dengan BTC terhadap IDR kini hingga Rp872.971.952 setelah sempat turun -5,22%. Indikator RSI dan MACD memperlihatkan tren jual yang lebih dominan, dengan begitu memperkuat sinyal bearish.
Penurunan harga Bitcoin pada bulan September bukanlah hal yang baru, sebab secara historis, bulan ini kerap ditandai dengan penurunan harga Bitcoin. Pada tahun 2014, Bitcoin anjlok sampai 19%, dan pada tahun 2019, penurunannya hingga lebih dari 13%. Tren ini memunculkan pertanyaan apakah “kutukan” penurunan harga BTC pada bulan September akan terus berlanjut.
Penurunan harga sepertinya tidak sepanjang waktu harus segera disikapi dengan kepanikan. Investor disarankan untuk mempelajari penyebab fluktuasi harga dan mempertimbangkan nilai Bitcoin dalam jangka panjang. Jika Anda percaya dengan potensi masa depannya, membeli dengan harga rendah dapat menjadi pilihan yang strategis. Bittime, platform investasi kripto yang terdaftar di Bappebti, menyediakan akses mudah bagi pengguna untuk berinvestasi di kripto, termasuk Bitcoin.
Sumber: WAKTU VRI
(tagsUntukDiterjemahkan)Bitcoin
Source link