WARNAJEMBAR.COM – Pada hari Rabu tanggal 27 November 2024, harga emas (XAU/USD) berhasil menjadi lebih baik ke kisaran $2.650 setelah merasakan penurunan di awal minggu. Pemulihan ini didorong oleh sentimen pasar yang lebih santai pasca perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, meski demikian ketidakpastian geopolitik masih terus dampak pasar. Tetapi, meski demikian ada potensi kenaikan, tren bullish emas yang tadinya kuat mulai memudar, dengan analisis memperkirakan koreksi harga menuju $2,608.
Ketegangan geopolitik masih menjadi faktor yang dampak pasar emas, terutama dengan situasi di Gaza yang belum sepenuhnya santai dan ketidakpastian di Ukraina. Meski demikian gencatan senjata membawa ketenangan sementara itu, banyak sekali analis memperkirakan bahwa perdamaian ini mungkin saja sepertinya tidak akan bertahan lama. Hal ini dikarenakan tingginya volatilitas di pasar emas, yang dipandang sebagai aset secure haven dalam situasi ketidakpastian.
Selain faktor geopolitik, pelemahan dolar Amerika Serikat juga memberikan dukungan terhadap harga emas. Pasca rilis knowledge ekonomi Amerika Serikat yang beragam, dolar mendapat tekanan, sementara itu emas menguat. Information PDB Amerika Serikat yang positif dan klaim pengangguran yang tidak sebaik perkiraan sempat memberi dukungan dolar, tetapi pesanan barang tahan lama yang tidak sebaik perkiraan menciptakan keraguan di pasar. Hal ini memberikan peluang bagi emas untuk dapatkan kembali daya tariknya.
Faktor lain yang dampak harga emas adalah spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Desember. Prediksi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 foundation poin semakin meningkat, yang bisa menurunkan alternative price dari kepemilikan aset tanpa bunga seperti emas. Dalam kondisi ini, emas diprediksi akan tetap berfluktuasi, dengan stage $2,608 menjadi enviornment penting yang harus segera diperhatikan investor.
Sumber : VRITIME
