WARNAJEMBAR.COM – Harga emas (XAU/USD) terus memperlihatkan tren meningkat yang kuat, mendekati degree tertinggi di kisaran mingguan. Sentimen pasar sementara lebih cenderung melemahnya Dolar Amerika Serikat (USD), terutama setelah spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan memangkas suku bunga beberapa kali sejauh tahun 2025. Ini adalah faktor pendorong utama untuk kenaikan harga emas akibat aset yang dianggap aman dalam perjalanan ketidakpastian ekonomi.
Menurut analisis teknis dari Andy Nugraha, analis Dupoin Indonesia, tren bullish masih sangat kuat, didukung oleh pola kandil dan indikator rata -rata bergerak yang memperlihatkan potensi peningkatan lebih lanjut. Proyeksi harga hari ini memperlihatkan kemungkinan emas hingga degree $ 2.929, bahkan jika ada arah pembalikan, harga bisa turun ke degree $ 2.893. Dalam sesi perdagangan Asia Senin pagi (10/3), harga emas berhasil membuat perhatian pembeli dan diperdagangkan di sekitar degree $ 2.915, memperkuat sentimen positif untuk logam mulia ini.
Ketidakpastian global, termasuk kebijakan perdagangan presiden Amerika Serikat Donald Trump, juga berkontribusi pada lonjakan permintaan emas. Trump baru -baru ini mengeluarkan perintah eksekutif yang membebaskan barang dari Kanada dan Meksiko dari tarif berdasarkan perjanjian USMCA, hanya beberapa hari setelah mengenakan tarif baru. Untuk saat ini, Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Howard Lutnick, menyatakan bahwa tarif 25% untuk impor baja dan aluminium yang dijadwalkan berlaku pada hari Rabu kemungkinan besarnya sepertinya tidak akan ditunda. Kebijakan ini diharapkan akan meningkatkan permintaan emas sebagai aset yang aman dalam waktu dekat.
Selain itu, information pasar tenaga kerja Amerika Serikat yang lebih lemah dari harapan juga memberikan dorongan pada harga emas. Angka Payrolls (NFP) nonfarm untuk Februari hanya memperlihatkan peningkatan 151.000, tidak sebaik perkiraan pasar 160.000. Saat ini tingkat pengangguran juga meningkat menjadi 4,1% dari 4,0% sebelumnya. Information ini memperkuat pandangan bahwa The Fed mungkin saja melonggarkan kebijakan moneternya untuk menghindari perlambatan ekonomi lebih lanjut, yang pada gilirannya memberi tekanan pada USD dan memberi dukungan penguatan harga emas. Kombinasi faktor -faktor ini menciptakan prospek positif untuk emas, meski demikian volatilitas pasar masih perlu dipertimbangkan oleh investor.
Sumber: Vritimes
(Tagstotranslate) EMAS
Source link
