Kenali penyebab ASI berkurang dan cara memperbanyaknya

Kenali penyebab ASI berkurang dan cara memperbanyaknya


Jakarta

Berkurangnya ASI sesekali sepertinya tidak disadari oleh ibu menyusui. Kenali penyebab ASI berkurang dan langkah memperbanyaknya agar proses menyusui sepertinya tidak terganggu ya, Bunda.

Salah satu kekhawatiran yang umum dirasakan ibu menyusui adalah ketika ASInya sepertinya tidak mencukupi kebutuhan si kecil. Tak hanya membuat mereka stres, tapi juga cemas jika kebutuhan nutrisi harian anaknya sepertinya tidak terpenuhi.

Jalur-tanda ASI berkurang

Sebagai ibu menyusui, tanda-tanda ASI berkurang pada nyatanya dapat dilihat dari beberapa indikasi harian yang muncul, Bunda. Sesekali ibu menyusui merasa payudaranya terlihat ringan, seandainya saja jika ASInya penuh, payudaranya akan terlihat penuh dan berat.

Meski banyak sekali tanda-tanda menyusui seperti payudara yang lebih lembut dan waktu menyusui yang lebih singkat terus menerus kali diartikan sebagai tanda-tanda berkurangnya produksi ASI, tetapi pada nyatanya itu hanyalah parameter penyesuaian tubuh dan bayi dalam menyusui.

Tetapi penurunan produksi ASI tetap dapat terjadi, Bunda, terutama jika ibu menyusui merasakan stres atau mempunyai pengalaman melahirkan yang sepertinya tidak terlalu menantang. Berikut beberapa garis ASI berkurang yang perlu diwaspadai:

1. Berat badan bayi menurun

Berat badan bayi setelah lahir memang merasakan penurunan, tetapi berat badannya akan kembali ke berat lahirnya sekitar 10 sampai 14 hari ya, Bu. Dan, setelah itu, berat badan mereka segera akan terus bertambah.

Jalur yang lebih halus dari berkurangnya produksi ASI adalah berkurangnya energi. Jika bayi Anda sangat rewel, mudah lelah, atau kesulitan untuk tetap terjaga saat menyusu, ini mungkin saja merupakan garis bahwa ia kurang mendapat makanan.

3. Jumlah popok kotor bayi minim

Popok yang sepertinya tidak cukup basah dan kotor biasanya merupakan garis bayi kurang mendapat ASI dan mungkin saja menandakan persediaan ASI berkurang.

Baca Juga:  VRITIMES dan BeritaLima.id Jalin Kemitraan Strategis untuk Mendorong Inovasi Penyampaian Berita Digital di Indonesia

4. Bayi tampak dehidrasi

Ketika bayi sepertinya tidak mendapat cukup ASI, mereka mungkin saja mulai merasakan dehidrasi. Para ibu akan mengalami berkurangnya urine di popok, sepertinya tidak ada air mata saat menangis, dan ubun-ubun (atau titik lunak) di atas kepala mungkin saja tampak cekung atau rata seperti dikutip dari laman Oldsters.

10 Penyebab ASI Berkurang

Berbagai penyebab berkurangnya ASI dapat disebabkan oleh berbagai hal ya, Bunda. Apalagi, penurunan suplai ASI dapat terjadi kapan saja saat ibu sedang menyusui. Berikut beberapa penyebab ASI berkurang yang perlu Anda ketahui:

1. Kurang tidur.
2. Sepertinya tidak cukup memompa ASI saat jauh dari bayi.
3. Merasakan stres.
4. Perubahan hormonal.
5. Saluran ASI tersumbat.
6. Masalah kesehatan.
7. Riwayat operasi payudara.
8. Mempunyai keterikatan yang sepertinya tidak pantas.
9. Merasakan masalah dalam menyusui.
10. Mengonsumsi antihistamin, beberapa dekongestan, nama lainnya pil KB.

Selain itu, penyebab seperti masalah menyusui lainnya juga memungkinkan suplai ASI berkurang, Bunda. Pola hidup yang sepertinya tidak sehat saat menyusui juga dapat menjadi penyebab kurangnya suplai ASI. Selain itu, pekerja yang menghabiskan waktu jauh dari bayi dan sepertinya tidak disiplin dalam memompa ASI membuat persediaan ASI menjadi minim.

Cara meningkatkan produksi ASI

Bayi umumnya menyusu minimum 8 sampai 16 kali dalam 24 jam, Bunda, sebutan lainnya setiap 2 sampai 3 jam. Seringkali bayi mungkin saja rewel dan itu merupakan kondisi standard ya, Bunda. Bila ia ingin menyusui lebih terus menerus selagi beberapa jam sebelum terlihat kenyang, hal ini disebut cluster feeding.

Dalam kondisi seperti ini, memaksimalkan produksi ASI sangatlah penting ya, Bunda. Jadi, kebutuhan ASI bayi tercukupi dengan baik. Yuk, simak langkah meningkatkan produksi ASI yang dapat dipraktikkan:

Baca Juga:  Pijat Perineum Pada Kehamilan: Manfaat dan Caranya

1. Menyusui bayi sesering mungkin saja setiap 2 jam pada siang hari dan setiap 3 sampai 4 jam pada malam hari (minimum 8 sampai 16 kali dalam 24 jam).

2. Jika bayi sepertinya tidak mau menyusu, pompa ASI dengan pompa ASI elektrik untuk meningkatkan produksi ASI.

3. Sepanjang waktu memompa ASI setelah menyusui untuk memberi sinyal pada tubuh agar memproduksi ASI lebih banyak sekali.

4. Menyusui bayi minimum 15 menit pada setiap payudara dan sepertinya tidak membatasi waktu menyusui.

5. Jika bayi tertidur setelah menyusu dengan satu payudara, bangunkan dia dan berikan dia payudara kedua. Beberapa bayi mungkin saja mendapatkan manfaat dari menyusui satu payudara pada satu waktu untuk meningkatkan kandungan lemak pada makanannya.

6. Pijat lembut payudara sebelum dan selagi menyusui untuk memberikan sensasi bersantai pada payudara

7. Gunakan teknik bersantai untuk mengurangi stres dan meningkatkan aliran ASI

8. Berikan waktu kontak kulit dengan bayi selagi lebih kurang 20 menit setelah menyusui. Teknik ini terbukti meningkatkan produksi ASI

9. Pastikan bayi diposisikan dan menempel dengan benar serta tawarkan kedua payudara setiap kali menyusu seperti dikutip dari site Uhhospitals.

10. Cobalah kompresi payudara saat menyusui untuk membantu mengalirkan ASI

10 Makanan yang mengurangi dan menunda produksi ASI

Menjaga nutrisi selagi menyusui sangat diperlukan untuk menunjang kualitas ASI ya, Bunda. Untuk itu, perlu selektif untuk memilih makanan dengan gizi seimbang dalam menu harian Anda. Simak makanan penurun produksi ASI dan tingkatkan agar ibu dapat memaksimalkan produksi ASI:

1. Minuman berkarbonasi
2. Kafein seperti kopi, teh, dan lain-lain
3. Nutrition C dan diet B yang berlebihan
4. pepermin
5. Bijaksana
6. Peterseli
7. Makanan pedas
8. Bawang Putih
9. Alkohol
10. Ikan yang mengandung merkuri tinggi seperti ikan todak, tilefish, king mackerel

Baca Juga:  Bahaya Bahan Kimia dalam Kosmetik Disebut Dapat Picu Hipertensi Saat Hamil, Simak Faktanya

Sebagai gantinya, Anda dapat memasukkan makanan yang bisa membantu meningkatkan produksi ASI, seperti oatmeal, almond dan kacang-kacangan, ayam, kalkun, dan biji-bijian.

Semoga informasinya membantu ya Bunda.

Bagi bunda yang ingin berbagi tentang parenting dan dapatkan banyak sekali giveaway, yuk bergabung dalam organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik DI SINI. Bebas!

(utama)





Source link