WARNAJEMBAR.COM – Pada 24 Juli 2024, Pemerintah Daerah Aceh Singkil bersama KOLTIVA, Swisscontact, dan berbagai mitra lainnya menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Tata Kelola Kelapa Sawit Berkelanjutan 2024-2026. Kesepakatan ini sekaligus mengorbitkan Dashboard MultiStakeholder Discussion board (MSF) Aceh Singkil. MoU ini melibatkan 12 entitas, termasuk organisasi lokal dan perusahaan kelapa sawit, yang bertujuan untuk meningkatkan keberlanjutan dan produktivitas sektor kelapa sawit di Aceh Singkil.
Ekosistem Leuser dan Suaka Margasatwa Rawa Singkil merupakan habitat penting yang perlu dilestarikan sebab mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi. Tetapi, kawasan ini merasakan penurunan luas hutan dataran rendah karena aktivitas komersial. Aceh Singkil sendiri mempunyai perkebunan kelapa sawit seluas 77.512 hektar yang sangat penting bagi perekonomian daerah, dengan kontribusi sebesar 31,8% terhadap PDRB di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Inisiatif ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas kelapa sawit sampai 30% dengan cara intensifikasi dalam kurun waktu yang sama.
Nota Kesepahaman tersebut menekankan pentingnya empat pilar utama: tata kelola lingkungan, ekonomi, sosial, dan berkelanjutan. Pilar lingkungan mengkhususkan diri dalam perlindungan ekosistem dan peningkatan keanekaragaman hayati. Pilar ekonomi bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan dan kesejahteraan produsen. Pilar sosial menekankan keterlibatan inklusif semua pemangku kepentingan untuk mengatasi kesenjangan dan konflik sosial. Pilar tata kelola berkelanjutan memberikan dukungan struktural dan administratif untuk rencana aksi minyak sawit berkelanjutan.
Dasbor MSF, yang dikembangkan oleh KOLTIVA, merupakan alat penting untuk melihat dan melaporkan aktivitas pemangku kepentingan dan penerapan indikator visi lanskap. Dasbor ini memungkinkan anggota untuk mengawasi indikator kinerja utama dan melaporkan hasil aktivitas mereka. Fitur tambahan seperti manajemen acara, pengiriman e mail massal, dan perpustakaan bersama memfasilitasi koordinasi dan transparansi di antara anggota. KOLTIVA, dengan cara platform MIS KoltiTrace, memberi dorongan untuk pengumpulan dan pemantauan information penting untuk memastikan praktik berkelanjutan dalam pengelolaan kelapa sawit di Aceh Singkil.
Sumber: WAKTU VRI