Bandung Barat – warnanembar.com // Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggelar kegiatan Literasi Pendidikan Politik bagi masyarakat sebagai upaya memperkuat pemahaman politik dan meningkatkan partisipasi pemilih di masa depan.

Acara ini berlangsung di Vila Kampoeng Legok Resort & Cafe, Jalan Kolonel Masturi, Lembang, dengan mengusung tema “Pemahaman Politik yang Baik untuk Memperkuat Nilai-nilai Demokrasi”, Kamis, 11 Desember 2025.
Kegiatan tersebut menggandeng Bakesbangpol Provinsi Jawa Barat sebagai pemateri utama serta menghadirkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) KBB. Program ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah daerah dalam membangun demokrasi yang sehat, cerdas, dan berintegritas.
Analis Kebijakan Ahli Muda Bakesbangpol Provinsi Jabar, Aji menegaskan komitmen pihaknya dalam memberikan dukungan penuh terhadap penguatan literasi politik di daerah.
“Kehadiran kami merupakan bagian dari amanat undang-undang serta sesuai dengan Permendagri Nomor 36 Tahun 2010, di mana salah satu tujuan utamanya adalah meningkatkan partisipasi pemilih,” ujar Aji.
Ia menjelaskan bahwa Bakesbangpol Provinsi Jawa Barat memiliki tugas strategis dalam peningkatan partisipasi politik masyarakat, khususnya generasi muda. Menurutnya, anak muda harus mampu menjadi agen perubahan yang menjawab tantangan rendahnya minat politik di era sekarang.
Dalam pemaparan materi, Aji mengungkapkan bahwa partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 di Jawa Barat berada pada angka 68,02 persen, lebih rendah dibandingkan capaian sebelumnya yang sempat menyentuh 70 persen. Pada Pilkada 2024, target partisipasi sebesar 80 persen juga belum tercapai.
“Minimnya sosialisasi dan keterbatasan anggaran menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya partisipasi,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pendidikan politik di sekolah, terutama tingkat SMA melalui mata pelajaran PPKN, perlu lebih ditekankan. Siswa harus dibekali pemahaman bahwa suara mereka sangat menentukan masa depan daerah.
Aji menekankan bahwa generasi muda memiliki peran sentral dalam menentukan arah pembangunan daerah beberapa tahun ke depan.
“Siswa yang memilih hari ini, lima tahun ke depan akan merasakan dampak langsung dari pemimpin yang mereka pilih—apakah mampu membuka lapangan kerja atau tidak,” ucapnya.
Karena itu, Bakesbangpol Jabar terus mendorong agar pendidikan politik diperluas, tidak hanya melalui sekolah tetapi juga lewat forum-forum pelatihan dan sosialisasi seperti kegiatan literasi politik ini.
Dalam sesinya, Aji juga menyoroti pentingnya memberantas praktik politik uang yang masih dianggap wajar oleh sebagian masyarakat.
“Politik uang tidak boleh dinormalisasi. Jika praktik itu terus terjadi, kita tidak akan mendapatkan pemimpin yang benar-benar berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Ia berharap masyarakat semakin memahami bahwa memilih pemimpin harus berdasarkan rekam jejak, integritas, serta kemampuan dalam membawa daerah menuju kemajuan.
Kegiatan literasi politik ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemahaman politik masyarakat Bandung Barat sekaligus mendorong naiknya angka partisipasi pemilih pada Pemilu dan Pilkada 2029.
“Harapannya, minat politik generasi muda meningkat dan partisipasi politik masyarakat tahun 2029 lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” tutur Aji.
Melalui berbagai program sosialisasi dan edukasi politik, Bakesbangpol KBB bersama Bakesbangpol Jabar optimistis dapat membangun masyarakat yang lebih kritis, cerdas, dan aktif dalam proses demokrasi. (Red)






