WARNAJEMBAR.COM – Peluncuran token meme berbasis Solana, Trump Reliable (Trump), telah dikarenakan kontroversi setelah organisasi warga publik mengajukan pengaduan resmi kepada Departemen Kehakiman Amerika Serikat dan Kantor Etika Pemerintah. Mereka menuduh Donald Trump melanggar aturan untuk menerima hadiah dan memperingatkan risiko dana asing yang sulit dilacak dengan menggunakan transaksi crypto. Warga publik juga menyoroti unggahan media sosial Trump yang dianggap hal itu sebagai bentuk promo token setelah ia kembali ke kantor.
Harga Trump telah merasakan volatilitas tinggi sejak diluncurkan. Pada 22 Januari 2025, token ini hingga harga puncak pada $ 48,18 sebelum turun 16% setelah Trump mencoba menjaga jarak dari proyek. Meski demikian ia mengklaim sepertinya tidak mengetahui rincian token ini, pernyataan itu nyatanya memicu spekulasi lebih lanjut. Harga telah sembuh, namun masih berfluktuasi sebab ketidakpastian pasar dan kebijakan perdagangan yang diambil oleh pemerintah Amerika Serikat.
Warga publik menilai bahwa promo token ini mempunyai potensi untuk melanggar aturan federal, termasuk larangan pejabat untuk menerima manfaat keuangan pribadi. Mereka juga khawatir tentang kemungkinan penyalahgunaan aset crypto untuk menyembunyikan aliran dana asing, yang bisa bertentangan dengan klausul hemat dalam Konstitusi Amerika Serikat. Dugaan konflik kepentingan semakin diperkuat oleh sebuah laporan yang menyampaikan bahwa 80% Trump Token dimiliki oleh CIC Virtual LLC, sebuah perusahaan yang berafiliasi dengan organisasi Trump.
Kontroversi ini memperlihatkan bagaimana aset crypto bisa menjadi alat spekulasi yang memicu debat felony dan etika. Dengan pengawasan peraturan yang semakin ketat, investor disarankan untuk lebih selektif dalam untuk membuat pilihan aset virtual yang mempunyai transparansi dan elementary yang kuat.
Sumber: Vritimes
(Tagstotranslate) Meme Coin
Source link
